Selasa, 25 September 2007

tugas SI

Trend Sistem Informasi

ARTIKEL 1

Peran Sistem Informasi pada Manajemen Program Community Development
Manajemen Proyek
Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan (kepemimpinan) dan pengawasan (pengendalian) untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada suatu proyek.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat difahami bahwa fungsi manajemen amatlah berarti bagi nasib suatu proyek atau organisasi. Penjelasan ringkas dari definisi di atas diberikan sebagaimana uraian berikut ini.

Perencanaan
Dalam istilah manajemen, perencanaan adalah berfikir sebelum berbuat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada proses perencanaan ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah memilih sarana-sarana yang efektif dalam pembiayaan dan produktifitas, memperoleh gambaran ynag jelas tentang bentuk operasional dari seluruh kelompok aktivitas pekerjaan, masa operasional, penanggungjawab operasional dan kapabilitasnya, serta penetapan kebijakan-kebijakan.

Pengorganisasian
Setelah apa yang akan dilakukan telah diputuskan pada fase perencanaan, maka perlu dibuat sistem pengorganisasian untuk melaksanakannya Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian adalah suatu proses penyusunan kaidah-kaidah untuk melaksanakan apa yang telah ditentukan dalam perencanaan. Hal yang demikian disebut penetapan kebijakan. Pada proses pengorganisasian perlu untuk memperhatikan sasaran proyek, karena sasaran yang berbeda membutuhkan mekanisme pengorganisasian yang berbeda pula.

Pengarahan
Pengarahan atau kepemimpinan berfungsi untuk mengatur dan memotivasi karyawan untuk melakukan tugas-tugasnya secara efektif.

Pengawasan atau Pengendalian
Pengawasan merupakan tugas seorang manager proyek dalam memastikan bahwa pelaksanaan tugas / aktifitas organisasi dalam mencapai tujuan telah berlangsung sesuai prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kebutuhan Informasi di Proyek Community Development
Guna mendukung berlangsungnya proses manajemen tersebut maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang valid dan reliabel sehingga proses-proses tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan dan teratur.
Dalam menjalankan misinya untuk membangun masyarakat yang mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir yang kosmopolitan, maka proyek Community Development tentunya membutuhkan berbagai informasi yang terkait dengan :
1. Masyarakat itu sendiri
2. Pelaku proyek
3. Profil tiap lokasi proyek
4. Progress kegiatan proyek
5. Pelaporan di setiap progress
6. Permasalahan
7. Governance
Informasi merupakan kebutuhan di hampir semua sektor aktifitas proyek, karena semakin lengkap dan valid informasi yang diterima maka pengambilan keputusan akan semakin mudah dilakukan.

ARTIKEL 2

ERP Sebagai Trend Sistem Informasi Dewasa

Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk
mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah Enterprise Resource Planning atau ERP. ERP
adalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan
aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Software ERP adalah salah satu sistem informasi yang tercanggih dan juga termahal yang bisa didapatkan pada
awal abad 21 ini. Untuk dapat mengadopsi teknologi ERP, suatu perusahaan tidak jarang harus menyediakan
dana hingga milyaran rupiah. Dana sebesar itu harus disediakan untuk investasi paket software ERP,
hardware berupa server dan desktop, database dan operating system software, high performance network,
hingga biaya konsultasi untuk implementasi. Meskipun dihalangi oleh biaya investasi yang besar,
banyak perusahaan di dunia –termasuk Indonesia– seperti berlomba-lomba untuk mengadopsi sistem
informasi ini. Hal ini karena paket software ERP yang diimplementasikan secara baik akan menghasilkan return
terhadap investasi yang layak dan dalam waktu cepat.
Karena ERP menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, ERP membawa budaya kerja baru dan
integrasi dalam organisasi. ERP mengambil alih tugas rutin dari personel –dari tingkat operator hingga
manajer fungsional– sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untuk
berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. ERP juga membawa dampak
cost efficiency yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap
performance organisasi. Pendeknya, ERP bukan hanya suatu software semata, namun suatu solusi terhadap
permasalahan informasi dalam organisasi.

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) dapat
didefinisikan sebagai software information system
berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan
memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan
menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan
pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi.
(O’Leary, 2000)
Secara khusus, sistem ERP dapat dikatakan mempunyai
karakteristik sebagai berikut (O’Leary, 2000):
· Dirancang sebagai software bertipe client-server,
baik secara tradisional maupun berbasis web
· Mengintegrasikan sebagian besar atau mayoritas
proses bisnis dalam organisasi
· Mempunyai kemampuan untuk mengolah sebagian besar
transaksi yang terjadi dalam perusahaan
· Menggunakan enterprise-wide database yang merekam
setiap data sebanyak satu kali
· Data dapat diakses secara real-time
· Mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan
perencanaan dan eksekusi transaksi
Karakteristik yang juga dimiliki oleh sebagian
software ERP adalah:
· Mendukung sistem informasi dalam multi-kurs dan
multi bahasa
· Mempunyai solusi spesifik untuk suatu industri
· Dapat dicustomisasi tanpa merubah bahasa program
Jacobs dan Whybark (2000) secara singkat
mendeskripsikan ERP sebagai pengintegrasian seluruh
resources di dalam organisasi (enterprise) dari sudut
pandang informasi.
Beberapa macam paket software ERP (of the shelf) yang
populer di pasaran di antaranya (Akerkar, 2002) :
· BaaN
· MFG/PRO
· Marshal
· MAMIS
· JD Edwards
· Oracle
· SAP

Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi sistem
informasi lainnya terletak pada sifatnya yang
terintegrasi, sehingga ERP mampu mengatasi banyak
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya,
manajemen material, masalah pengendalian mutu,
produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen
kas, masalah inventori, dan lain-lain.
ERP system memberikan kepada organisasi penggunanya
suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi
dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi,
contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya
manusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnis
standar perusahaan dan database tunggal (single
database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan
lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan
integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.
Sebagai hasilnya, ERP system dapat mendorong ke arah
kemampuan decision-making yang lebih baik dengan
parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti
misalnya penurunan inventory level, pengurangan
personel, percepatan pengolahan laporan keuangan, dan
lain-lain. (O’Leary, 2000)
Keunggulan ERP yang biasanya dijadikan alasan bagi
perusahaan untuk mengimplementasikan ERP dalam sistem
informasinya adalah (O’Leary, 2000):
· ERP mengitegrasikan aktivitas perusahaan
Pemrosesan data di dalam ERP system terjadi secara
cross-functional dengan data yang terhimpun dalam satu
sistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unit
atau lokasi dalam organisasi
· ERP memberikan kesempatan untuk mengadopsi best
practice
Paket software standard ERP terdiri dari ribuan atau
bahkan lebih best practice dari proses bisnis yang
dapat meningkatkan performance dan produktivitas
perusahaan bila diimplementasikan
· ERP memberikan kemampuan standarisasi dalam
organisasi
Standarisasi yang dimaksud adalah penyamaan proses
bisnis di lokasi-lokasi yang berbeda di dalam satu
perusahaan untuk kepentingan efisiensi dan konsistensi
image terhadap konsumen
· ERP menghindarkan terjadinya information asymetry
Karena ERP menggunakan single database, maka akan
menghindarkan terjadinya monopoli informasi di suatu
unit organisasi, meningkatkan kemampuan kontrol,
meningkatkan kemampuan decision-making dan
menghindarkan pekerjaan yang sia-sia dalam penyiapan
informasi atau input data di lebih dari satu tempat
· ERP menyediakan informasi secara real-time dan
on-line
Dimungkinkan dengan terhubungnya semua end-user
perusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line
· ERP memberikan keleluasaan untuk mengakses data
perencanaan dan controlling secara simultan
Dengan penggunaan single database, semua user dalam
organisasi dapat mengakses suatu data secara simultan,
memberikan kemampuan perencanaan dan controlling
yanglebih konsisten
· ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi
di dalam satu perusahaan
ERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagai
fungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasi
dan kolaborasi dengan adanya proses yang saling
berhubungan. Adanya proses yang standar juga
mengurangi potensi konflik.
· ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi
antar perusahaan
Trend bisnis modern saat ini adalah untuk
mengintegrasikan database organisasi kepada organisasi
partner untuk kepentingan procurement atau yang lain.
Untuk mendukung keperluan tersebut, diperlukan single
repository (data storage) bagi seluruh organisasi yang
terlibat, dan kemampuan ini dimiliki oleh ERP.

ARTIKEL 3

Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sistem informasi yang dibutuhkan, dimanfaatkan, dan dikembangkan bagi keperluan pembangunan daerah adalah sistem informasi yang terutama diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal ini perlu diingat karena telah terjadi perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan. Salah satu paradigma baru itu adalah perihal perencanaan pembangunan daerah. Mulai tahun 2001, seiring dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Dan dengan terbitnya UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kiat di balik desentralisasi adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaian akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Telah banyak dikembangkan sistem informasi yang berbasis data perencanaan pembangunan, yang beroperasi baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, harus diakui bahwa pada umumnya sistem informasi yang telah dikembangkan itu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (Simdagri) dan SIM Daerah (Simda), yang penerapan pengelolaannya di daerah dilakukan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di daerah. Contoh lain adalah yang berkaitan dengan aspek ruang, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), yang dikembangkan melalui proyek berbantuan luar negeri Land Resources Evaluation and Planning (LREP) dan Marine Resources Evaluation and Planning (MREP); atau sistem informasi yang menyangkut aspek lingkungan, seperti Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasial Daerah (NSASD) di setiap daerah. Dengan adanya Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional (Simrenas) ini, diharapkan dapat menata berbagai aspek data perencanaan pembangunan secara terintegrasi dan komprehensif, baik dalam hal struktur, jenis maupun format data untuk perencanaan pembangunan.

ARTIKEL 4

Retail Tanpa Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Pengelolaan informasi Retail biasanya dikerjakan secara manual. Tanpa penggunaan SIM, maka pendataan transaksi jual beli dan inventori Retail dicatat dalam buku.
Kelemahan – kelemahan yang dapat ditemukan dalam kasus ini ialah :
Membutuhkan waktu lebih lama dalam melayani transaksi pembayaran, karena harus dihitung secara manual atau dengan kalkulator.
Memerlukan waktu untuk memantau inventori stok obat yang ada (stock opname).
Memerlukan waktu dalam pembuatan laporan – laporan, karena karyawan harus membuka kembali data-data yang ada, sehingga pekerjaan menjadi kurang efektif.
Kemungkinan adanya data – data yang hilan gkarena tidak / lupa tercatat.
Retail Dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM Retail (Retail Software / Software Ritel / Perangkat Lunak Untuk Ritel) dibuat untuk menangani bagian point of sales kasir dan inventori dari suatu Retail, yaitu dengan cara menyediakan kemampuan untuk menangani transaksi beli dan jual yang dibayar tunai ataupun kredit. Juga untuk menyajikan laporan laporan sehingga keputusan yang diambil manajer lebih tepat sasaran.
Sistem aplikasi ini dirancang untuk digunakan secara mudah baik dengan keyboard dan mouse atau dengan barcode scanner sebagai alat memasukkan data. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Laporan yang disediakan ada dua macam yaitu laporan standar yang terdiri dari 19 macam dan laporan statistik dan analisa trend yang terdiri dari 4 macam. Dengan banyaknya laporan yang disediakan, maka akan cukup untuk memenuhi lingkup proses di Retail. Masing masing tipe laporan tersebut bisa dihasilkan dengan rentang waktu yang flexible yang bisa ditentukan sendiri, sehingga memudahkan untuk pengamatan hasil kerja atau berjalannya manajemen dari Retail.
Kelebihan – kelebihan (lebih detail ada dibagian bawah) yang diperoleh Retail dengan menggunakan SIM ini adalah :
membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam melayani transaksi pembayaran, karena SIM atau mesin kasir dapat menghitung secara automatis
Pemantauan arus kas, inventori / stok produk yang ada dapat dilakukan secara cepat
Pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran, misalnya pemilihan produk / obat obat mana saja yang lebih diperbanyak karena dengan menggunakan laporan statistik, bisa diketahui produk / obat obat mana saja yang paling diminati masyarakat (paling laris).
Informasi Detail Mengenai :
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
RETAIL
Penggunaan Applikasi :
Aliran proses dari penggunaan SIM Retail ini adalah, pengisian data, melakukan transaksi kemudian pembuatan laporan dan analisa statistik produk. Hak Akses untuk applikasi bisa dibatasi dari menu sekuriti, sehingga sebagai misal tidak sembarang orang bisa melakukan transaksi penjualan, pembuatan laporan dan lain lain. Semua aktivitas dari setiap pengguna dalam pemakaian applikasi ini tercatat secara rinci mendetail, dan hanya bisa dilihat oleh pengguna dengan hak administrator sehingga penyalahgunaan applikasi bisa di minimalisir.
Manajemen Data :
Data data yang bisa di dimasukkan ke dalam sistem dan kemudian di pergunakan untuk mendukung kerja aplikasi adalah data Kategori Produk, data Supplier, data Produk, data Paket / Parcel, data Produk Alternatif dan data Pelanggan. Data data diatas harus diisi terlebih dahulu supaya transaksi bisa dilakukan dengan benar dan laporan bisa dibuat dengan baik

Manajemen Transaksi :
Transaksi ada 2 macam yaitu Penjualan dan Pembelian. Tipe transaksi Penjualan terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Penjualan Tunai , untuk pelayanan dengan pembayaran secara cash (bisa uang tunai maupun kartu kredit dan cara bayar lainnya)
2. Penjualan Kredit, untuk pelayanan kepada pelanggan yang pembayarannya bisa dikredit atau dibayar belakangan.
Tipe transaksi Pembelian juga terdiri dari 2 macam yaitu Pembelian Tunai dan Pembelian Kredit, Dari Penjualan dan Pembelian Secara kredit maka tentunya akan ada piutang maupun hutang, penanganan masalah piutang dan hutang yang dicicil maupun dilunasi diatur oleh fungsi manajemen piutang dan hutang.

Entri saat transaksi Penjualan maupun Pembelian, saat harus mengisikan kode produk bisa dilakukan dengan barcode scanner untuk memudahkannya, bisa juga dengan keyboard memilih daftar produk yang tersedia. Saat Transaksi jual akan ada option untuk memilih apakah akan mencetak bon atau tidak, seandainya tidak tercetak tapi ternyata dibutuhkan oleh client, maka bon bisa dicetak dengan utility re-print, sehingga bon bisa dicetak kapan saja.

Selain transaksi normal diatas, disediakan juga menu transaksi retur, baik untuk penjualan maupun pembelian. , serta modul pemesanan yang akan membuat surat pesanan, dari pesanan ini bisa dirubah menjadi pembelian, saat pesanan tersebut tiba.
Laporan :
Laporan ada 2 macam yaitu Laporan Standar dan Statistik / Analisa Trend,
Laporan Standar terdiri dari 22 macam laporan yaitu
1. Arus Kas,
2. Penjualan Tunai,
3. Penjualan Kredit,
4. Penjualan per Kategori,
5. Pembelian Tunai,
6. Pembelian Kredit,
7. Keuntungan,
8. Hutang,
9. Piutang,
10. Penerimaan Non Tunai,
11. Stok Reorder,
12. Stok Opname,
13. Produk Kadaluarsa,
14. Data Kategori,
15. Data Supplier,
16. Data Produk,
17. Data Paket / Parcel,
18. Data Produk Alternatif,
19. Data Pelanggan
20. Retur Penjualan
21. Retur Pembelian
22. Data Nilai Produk
Laporan laporan diatas bisa dibuat berdasar rentang waktu yang flexible yaitu hari ini, antara 2 tanggal atau keseluruhan data yang ada di buat laporannya.
Laporan Statistik digunakan untuk mengamati pada periode periode yang dipilih, produk produk mana saja yang jumlah jual atau keuntungannya yang paling baik, sehingga keputusan yang tidak merugikan untuk pengadaan suatu produk bisa dilakukan dengan mempertimbangkan minat masyarakat terhadap produk berdasarkan statistik yang dihasilkan tersebut, Sedangkan Analisa Trend digunakan untuk mengamati naik turunnya jumlah atau keuntungan dari setiap produk berdasar rentang waktu yang dipilih, baik secara per minggu (pengamatan per hari), per bulan (pengamatan tiap 10 hari ) dan per tahun (pengamatan per kuartal atau per bulan)
Tools :
Disini adalah fitur fitur dari aplikasi untuk melihat aktivitas yang dikerjakan pada aplikasi ini atau untuk memaintenance aplikasi diantaranya adalah : Sekuriti (untuk memberi hak akses kepada pengguna, apakah dia hanya bisa menangani transaksi penjualan saja, pembelian saja, apakah bisa membuat laporan dll), Options (menu untuk setting aplikasi, misal nomer transaksi berikutnya, alamat retail, persentase PPn dll), Aktivitas Pengguna yaitu History login (pencatatan tanggal dan jam pemakaian aplikasi oleh setiap pengguna), History Pembelian, History Penjualan, Histori Mendetail mengenai Keluar Masuk Barang dan History Penghapusan Transaksi, Stok Opname (penyesuaian jumlah produk yang dicatat dalam sistem dengan jumlah sebenarnya, baik penambahan maupun pengurangan), Stok Reorder (informasi mengenai produk produk mana saja yang harus di order ulang)
Sistem yang digunakan :
Aplikasi SIM ini dibuat dengan sistem multi client, sehingga bisa digunakan oleh retail dengan satu kasir maupun banyak, kemampuan lainnya adalah :
pekerjaan dan pemantauan keseluruhan sistem Retail bisa dilakukan di lebih dari 1 komputer, dan komputer komputer ini terhubungan dengan jaringan ethernet
database yang digunakan adalah database Microsoft SQL Server dengan kapasitas maksimum sangat besar hampir tidak terbatas sesuai kemampuan operating system

Kebutuhan Software :
Aplikasi ini membutuhkan sistem operasi yang berbasis windows dengan minimal sistem operasi Untuk aplikasi adalah Windows 98, sedangkan untuk database nya minimal harus menggunakan sistem operasi Windows 2000. Sehingga bila database dan aplikasi hendak disatukan didalam sebuah komputer, maka sistem operasi minimal adalah windows 2000, tapi bila digunakan dalam suatu jaringan yang terpisah, maka, aplikasi dan server database bisa dipasang pada komputer dengan sistem operasi minimal diatas. Monitor yang digunakan adalah flexibel, tapi minimal sebaiknya harus mampu berada dalam resolusi 800×600 pixel

Kebutuhan Hardware :
Secara mendasar, aplikasi ini akan berjalan pada konfigurasi hardware komputer yang bisa mendukung sistem operasi diatas. Semakin cepat konfigurasi hardware komputer, maka semakin cepat pula aplikasi ini dapat berjalan. Printer yang sudah di tes berjalan dengan baik adalah printer Epson LX-300 dan LX-800. Khusus untuk pemasangan aplikasi dan database yang terpisah maka komputer harus dilengkapi network card agar bisa membentuk jaringan dengan komputer lainnya.

Screen Capture:
Link keseluruhan Tampilan tampilan dari aplikasi bisa dilihat dengan permintaan kepada kami di me@aespesoft.com, untuk sebagian tampilan bisa diakses disini.
Harga :

Contact Untuk Pembelian / Pertanyaan :
agungsp2000@yahoo.com (mohon baca note)
Alhamdulillah, Aplikasi yang saya develop sudah cukup matang (> 3 tahun) dan sampai saat ini belum ada laporan error dari klien saya, jadi walaupun tidak dihandel full day oleh saya, Insya Allah Aplikasi sudah stabil dan dilengkapi dengan file help yang cukup detil (kurang lebih 100 topik)
CD Demo dan Pembayaran :
CD demo akan dikirimkan setelah mengirimkan down payment sebesar Rp 100.000,00 aplikasi dalam cd demo ini berfungsi penuh (kecuali mencetak) selama 2 minggu, setelah itu aplikasi tidak bisa berjalan lagi.
Setelah dua minggu aplikasi diputuskan jadi dibeli maka aplikasi bisa berfungsi penuh kembali sesudah dimasukkan serial number. serial number bisa didapatkan via sms setelah biaya harga sudah ditransfer penuh. Bila setelah 2 minggu aplikasi tidak jadi dibeli maka mohon maaf biaya tidak bisa dikembalikan.

ARTIKEL 5

KONSEP DASAR SIG
DEFINISI
Sistem Informasi
Menurut Lucas dalam PHPA dan WWF (1997), sebuah sistem adalah suatu himpunan atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran. Sedangkan American National Standard Institute Inc menyebutkan bahwa sistem adalah serangkaian metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu. Selanjutnya Lucas, menyebutkan informasi sebagai sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajad kepastian tentang suatu keadaan atau kejadian dan sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
Nilai suatu informasi tergantung pada banyak hal termasuk waktu, konteksnya, biaya pengumpulan, penyimpanan, manipulasi dan presentasi. Informasi dan komunikasi adalah satu dari kunci proses pembangunan dan merupakan karakteristik dari “contemporary societies”. Dalam lingkup tugas diharapkan, ada dua macam sistem informasi yang dapat diidentifikasikan (Meguire dalam Akbar 1995), yaitu: transaction processing system dan decision support system. Pada transaction processing system, penekanannya adalah pencatatan/recording dan “manipulasi” pada setiap kegiatan. Contoh populer adalah pada kegiatan perbankan dan reservasi penerbangan. Pada decision support system, penekananya adalah pada manipulasi, analisis, dan secara khusus pada pemodelan untuk kepentingan mendukung pengambil keputusan seperti manajer perusahaan, politis dan pejabat pemerintah.
Geografi
Geografi berasal dari gabungan kata geo dan graphy. Geo berarti bumi, sedangkan graphy berarti proses penulisan, sehingga geografi berarti penulisan tentang bumi. Secara ringkas pengertian geografi mencakup hubungan manusia dengan tempat mereka berpijak dan mnguasai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu alat dalam melukiskan keruangan adalah dalam bentuk informasi hubungan spasial yang dikenal sebagai peta. Peta merupakan cara komunikasi grafis dari pembuat peta mengenai aspek spasial permukaan bumi, baik ukuran kecil ataupun seluruh permukaan bumi.
Data dan Informasi
Data dan informasi itu sendiri perlu disepakati definisinya. Data adalah “bahan mentah” sedangkan informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa, dianalisis serta ditampilkan dalam bentuk-bentuk tertentu sehingga mempunyai nilai tambah dan kegunaan. Tetapi keduanya terikat erat satu sama lain, agak sukar mengatakan yang satu lebih penting dari yang lainnya.
Data dan informasi yang berdimensi geometris-teknis misalnya berupa peta, baik yang berupa peta dasar maupun tematis dan teknis. Kemudian juga berupa gambar-gambar teknis dan aturan perangkatnya, misalnya lebar jalan, jarak fasilitas pelayaran umum dengan permukiman dan lain sebagainya.
Sedangkan dimensi sosial budaya dari data dan informasi suatu wilayah banyak sekali, misalnya kultur masyarakat, tingkat pendidikan, komposisi penduduk, dan lain-lain.
Peta dan Pemetaan
Peta merupakan penyajian secara grafis dari kumpulan data yang mentah maupun yang telah dianalisis atau informasi sesuai lokasinya. Dengan kata lain peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan bumi untuk dapat dipergunakan dalam pembuatan keputusan. Supaya bermanfaat, suatu peta harus dapat menampilkan informasi secara jelas, mengandung ketelitian yang tinggi, walaupun tidak dihindari harus bersifat selektif, dengan mengalami pengolahan, biasanya terlebih dahulu ditambah dengan ilmu pengetahuan agar lebih dapat dimanfaatkan langsung oleh pengguna.
Informasi dapat dipandang sebagai data yang telah ditambah dengan pengetahuan untuk mengekstrak maknanya. Misalnya kita ingin menyajikan data mengenai jumlah penduduk pada suatu kabupaten. Dengan hanya menyajikan data hasil sensus, mungkin maknanya kurang jelas walaupun data tersebut telah disajikan dengan keadaan sebenarnya. Mengolah data tersebut secara statistic, menyajikannya dalam bentuk terkelaskan berdasar kelompok umur, jenis kelamin, dll, akan jauh lebih bermakna. Penyajian langsung adalah poenyajian data, sedangkan penyajian yang terakhir adalah penyajian informasi yang dalam hal ini disebut dengan pemetaan.
S I G
Cukup sulit untuk memberi batasan Sistem Informasi Geografis (selanjutnya disebut SIG atau GIS : Geographic Information System) karena banyaknya cara untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikannya. Penekanan-penekanan dalam SIG juga beraneka ragam. Beberapa berpendapat bahwa perangkat lunak dan keras adalah fokus utama, sedangkan yang lain berpendapat bahwa intinya adalah proses informasi/aplikasi.
ESRI (1989) mendefiniskkan SIG sebagai : An organized collection of computer hardware, software, geographic data and personnal designed to efficiently capture, store, update, manipulate, analyze, and display all forms of geographicaly referenced information (kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. Pada bagian lain ESRI meringkasnya, SIG sebagai A computer system capable of holding and using data describeing places on the earth’s surface (sistem komputer yang mampu menangani dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi).
Dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan suatu alat, metode, dan prosedur yang mempermudah dan mempercepat usaha untuk menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. Keywords yang menjadi titik tolak perhatian SIG adalah lokasi geografis dan analisis spasial yang secara bersama-sama merupakan dasar penting dalam suatu sistem informasi keruangan

DATA / INFORMASI SPASIAL
Dimensi
Unsur data/datum dalam SIG memiliki 3 “dimensi”/aspek/label : (1) dimensi keruangan (spatial dimensions) yang menunjuk pada sifat ruang atau lokasi geografi di permukaan bumi; (2) dimensi waktu (temporal dimensions) saat dalam suatu waktu/periode tertentu; dan (3) dimensi tematik, dimensi ini menerangkan apa yang diukur seperti bentuk, kedalaman, variabel. Kadang-kadang dimensi tematik ini disebut sebagai dimensi topikal atau dimensi karakteristik.
Komponen
Pada dasarnya ada 5 komponen atau tahap yang perlu diperhatikan dalam konsepsi, disain, pengembangan, penerapan dan pembinaan suatu sistem informasi, yaitu:
1.Spesifikasi Data : menyangkut penentuan himpunan data set dan format data (cara bagaimana unsur data disimpan) yang keduanya merupakan input terhadap pengembangan basis data.
2.Pengumpulan Data : menyangkut pekerjaan mencatat, merekam, mengamati mengenai ukuran, nilai atau status obyek dari himpunan data.
3.Pengolahan Data : menyangkut pekerjaan penyimpanan, pengambilan kembali dan manipulasi data yang dilaksanakan terhadap data yang disimpan dalam pangkalan data untuk menghasilkan informasi.
4.Penyebaran Data : menyangkut penyampaian data dan atau informasi kepada para pemakai dalam bentuk tabulasi, peta, informasi dijital, dan lain-lain.
5.Penerapan Data : dilaksanakan oleh para pemakai data/informasi sewaktu melaksanakan aktivitas operasional, kontrol, perencanaan dan sebagainya.
Jenis Informasi
Dalam lingkup tugas yang diharapkan, ada dua macam sistem informasi yang dapat diidentifikasi (Maguire 1991 dalam Akbar 1995), yaitu : transaction processing system dan decision support system. Pada transaction processing system, penekanannya adalah pencatatan/recording dan ‘manipulasi’ pada setiap kegiatan. Contoh populer adalah pada kegiatan perbankan dan reservasi penerbangan. Pada decision support system, penekanannya adalah pada manipulasi, analisis, dan secara khusus pada permodelan untuk kepentingan mendukung pengambil keputusan.
Analisis
Satu hal yang membedakan dan merupakan ‘kekuatan’ utama SIG dibandingkan dengan sistem iinformasi lainnya adalah kemampuannya dalam melakukan analisis keruangan. Disamping mampu melakukan analisis keruangan SIG sering juga dimanfaatkan untuk analisis visual (biasanya untuk studi social ekonomi), analisis tematikal/topical, analisis temporal.
Analisis keruangan dalam SIG antara lain berupa : union, merge, intersect, clip, dissolve, dll Dalam pengembangannya di Indonesia, kemampuan SIG yang membedakan dengan sistem informasi lainnya ini kurang banyak terimplementasikan. Salah satu penyebabnya antara lain kurang tersedianya data yang siap diolah (peta) dan atau kurangnya sharing data, sehingga pengembangan SIG lebih banyak ke entry data yang kurang lebih akan memakan dana/tenaga 60-70%.

ARTIKEL 5

SISTEM INFORMASI UNTUK OPERASI,
MANAJEMEN, DAN KEUNTUNGAN STRATEGIS

Tujuan pembelajaran bagian ini adalah untuk memberikan pengertian tentang bagaimana sistem informasi di suatu organisasi memegang peranan dengan menganalisa (1) tugas operasi dan manajemen pendukung dari sistem informasi dan (2) peran sistem informasi dalam menolong organisasi mencapai keuntungan strategis dari para pesaingnya.

Bagian I : Sistem Informasi untuk Operasi dan Manajemen

Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama di dalam sebuah organisasi, yaitu:
Mendukung kegiatan-kegiatan usaha
Mendukung pengambilan keputusan manajemen
Mendukung persaingan keuntungan strategis
Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi.

SISTEM INFORMASI

Support of
Strategic
Advantage

Support of
Management
Decision making

Support of Business Operations

Gambar 1 Tiga peran utama Sistem Informasi

Klasifikasi Operasi dan Manajemen

Sistem informasi operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Sistem ini dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:
Transaction-processing systems (sistem proses-transaksi) mencatat dan memproses data dari transaksi bisnis, database terbaru, dan menghasilkan berbagai macam dokumen dan laporan.
Keputusan operasional yang mengontrol proses-proses secara fisik dibuat oleh process control systems (sistem pengendalian proses).
Komunikasi dan produktivitas kantor didukung oleh office automation systems (sistem otomasi kantor).

Sistem informasi manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:
Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting systems (sistem pelaporan informasi).
Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).
Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems (sistem informasi eksekutif).

Klasifikasi lain dari sistem informasi adalah:
Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information systems (sistem informasi berbasis pengetahuan) lainnya.
Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari pengguna akhir (end users) ditetapkan oleh end user computing systems.
Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems.
Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems.
Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi.

OPERATIONS AND MANAGEMENT CLASSIFICATIONS OF
INFORMATION SYSTEMS

Gambar 2 Klasifikasi sistem informasi berdasarkan tujuan utamanya

Perubahan Peranan Sistem Informasi

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana: memproses transaksi, menyimpan data, accounting, dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.
Pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Pada tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing.
Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan.
Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi.
Sebuah peran baru yang penting bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan untuk memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis.

Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan jalur perakitan (assembly lines) dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.

Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam, yaitu (1) information reporting systems, (2) decision support systems, dan (3) executive information systems.

Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti.

Expert Systems

Expert systems (sistem pakar) merupakan salah satu aplikasi artificial intelligence (AI) yang paling banyak digunakan. Expert systems (ES) adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuannya untuk bertindak sebagai konsultan ahli dalam area yang spesfik kepada pengguna. ES telah digunakan dalam berbagai bidang seperti kedokteran, teknik, ilmu fisika, dan bisnis. Sebagai contoh, ES digunakan untuk mendiagnosa penyakit, pencarian mineral, menganalisa senyawa kimia, dan perencanaan keuangan.

End User Computing Systems

End user computing (EUC) systems adalah sistem informasi berbasis komputer yang secara langsung mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Dalam EUC systems, end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk mendapatkan kembali informasi, pendukung keputusan, dan pengembangan aplikasi. Sebagai contoh, pengguna dapat megirim surat elektronik, menggerakkan model analitik, atau membangun aplikasi bisnis yang baru.

Bagian II : Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok.

Gambar 3 Lingkungan persaingan dari sebuah industri
Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

Tabel 1 Kegunaan dari strategi bersaing untuk menghadapi setiap faktor persaingan

Konsumen
Pemasok
Pesaing
Pendatang baru
Pengganti
Tujuan strategi

Strategi keunggulan biaya

Strategi perbedaan

Strategi inovasi
Menarik konsumen baru dan mengikat konsumen sekarang dengan switching costs.

Menawarkan harga yang lebih murah.

Menyediakan kualitas lebih baik.

Menyediakan produk baru.
Mengikat pemasok dengan switching costs.

Menolong pemasok menurunkan biaya.

Menolong pemasok meningkatkan pelayanan.

Menyediakan layanan pasokan yang unik.
Menghalau pesaing dengan mengikat konsumen dan pemasok.

Memiliki harga yang lebih rendah dari pesaing.

Merebut persaingan dengan fitur yang unik.

Menyediakan produk dan jasa yang berbeda.
Membuat rintangan untuk memasuki industri.

Membuat investasi baru tidak menarik.

Mempersulit masuknya produk baru.

Memasuki bisnis pendatang baru yang potensial.
Membuat produk pengganti menjadi tidak menarik.

Membuat penggantian secara ekonomi tidak mungkin.

Menyediakan fitur yang ada di produk pengganti.

Memproduksi produk pengganti.

Peran Strategis untuk Sistem Informasi

Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi strategis.

1.Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).

Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2.Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.

Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

3.Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.

Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

Tabel 2 Potensi strategi dari sistem informasi

Peran Strategis sistem informasi
Hasil potensial dari penggunaan strategi sistem informasi
Meningkatkan efisiensi operasional

Memperkenalkan inovasi bisnis

Membangun sumber informasi strategis
Meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasi.

Produk atau jasa baru.

Informasi strategis database.
Meningkatkan kualitas dan fitur produk serta jasa.

Pasar dan usaha baru, pengaturan usaha.

Sumber teknologi informasi strategis dan kapabilitas.
Meningkatkan proses operasional dan lingkungan kerja.

Produksi, distribusi, atau proses lain yang baru.

Sistem Informasi dan Rantai Nilai (Value Chain)

Konsep dasar lain yang juga penting dalam mengidentifikasi sistem informasi disebut rantai nilai (value chain). Konsep ini memandang perusahaan sebagai sebuah “rantai” dari aktivitas dasar yang menambah nilai suatu produk atau jasa, sehingga memperluas batas dari nilai tersebut.
Konsep rantai nilai ini dapat membantu manajer dalam memutuskan dimana dan bagaimana menggunakan kemampuan strategis dari teknologi sistem informasi. Jadi sistem informasi dapat digunakan untuk aktivitas bisnis secara spesifik yang membantu perusahaan memperoleh keuntungan strategis di pasar.

Sistem Informasi Strategis dan End User Manajerial

Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.

ARTIKEL 6
Resiko Sistem Informasi
tAnalisa Resiko Sistem Informasi Secara Kuantitatif
Quantitative Risk Analysis
Penerapan teknologi informasi untuk mendukung operasional sebuah organisasi atau perusahaan memberi dampak yang sangat besar terhadap kinerja organisasi. Semakin besar ketergantungan suatu organisasi semakin besar pula kerugian yang akan dihadapi organisasi tersebut bila terjadi kegagalan sistem informasinya. Bentuk kegagalan fungsi sistem informasi ini dapat beraneka ragam, mulai dari kegagalan kelistrikan, serangan hacker, virus, pencurian data, denial of services (DOS), bencana alam hingga serangan teroris.

Perkembangan ini melahirkan beberapa metodologi untuk mengidentifikasi resiko kemungkinan kerusakan sistem informasi yang mungkin terjadi, memprediksi besarnya kerugian yang mungkin terjadi dan pada akhirnya analisa tersebut dapat digunakan untuk membangun strategi penanganan terhadap resiko-resiko yang dihadapi. Salah satu analisa resiko yang dapat digunakan adalah analisa resiko kuantitatif.
Secara umum terdapat dua metodologi analisa resiko (Risk Analysis), yaitu
1.Kuantitatif; Analisa berdasarkan angka-angka nyata (nilai finansial) terhadap biaya pembangunan keamanan dan besarnya kerugian yang terjadi.
2.Kualitatif; sebuah analisa yang menentukan resiko tantangan organisasi dimana penilaian tersebut dilakukan berdasarkan intuisi, tingkat keahlian dalam menilai jumlah resiko yang mungkin terjadi dan potensi kerusakannya.
Analisa Resiko Secara Kuntitatif (Risk Analysis Quntitative)
Analisa resiko secara kuantitatif adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi resiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan sistem informasi dan memprediksi besarnya kerugian. Analisa dilakukan berdasarkan pada formula-formula matematis yang dihubungkan dengan nilai-nilai finansial. Hasil analisa dapat digunakan untuk mengambil langkah-langkah strategis mengatasi resiko yang teridentifikasi.
Tahap-tahap Analisa Resiko Kuntitatif
Menentukan nilai informasi dan asset baik secara tangible dan intangibel.
Menetukan estimasi kerugian untuk setiap resiko yang teridentifikasi.
Melakukan analisa tantangan/resiko.
Derive the overall loss potential per risk.
Memilih langkah-langkah atau strategi penanganan (Safeguards) untuk setiap resiko.
Menentukan aksi untuk merespon resiko yang ada(e.g. mitigation, avoidance, acceptance).

ARTIKEL 7

Membangun Aplikasi Menggunakan Qt Designer dengan Database PostgreSQL/MySQL
Book Category : Database

Author: Herry Suharto, Soesilo Wijono
ISBN 979-763-145-1
16 x 23cm, 395 hlm.
Cetakan I, 2006
Harga awal: Rp.59900

Buku ini mencoba menjelaskan secara tutorial berbagai aspek pemrograman database GUI dengan Qt Designer di dalam sistem GNU/Linux disertai contoh-contoh program.Qt Designer memungkinkan kita untuk dapat membuat aplikasi database berbasiskan GUI (Graphical User Interface), event-driven, dan object-oriented. Salah satu pilihan terbaik aplikasi database GUI di dalam Linux saat ini adalah dengan memakai toolkit Qt.

Sistem server database RDBMS yang menjadi target dalam buku ini adalah PostgreSQL dan MySQL. Meskipun demikian, sembarang sistem database SQL-based dapat dipakai dengan logika pemrograman yang sama. Bahkan pemakaim database non-SQL juga dapat memakai buku ini, yaitu dengan memakai driver ODBC dan sedikit modifikasi dalam program.

Qt Designer yang dipakai adalah free edition. Keempat perrequisites(GNU/Linux, Qt Designer, PostgreSQL, atau MySQL) bebas biaya lisensi.Jadi, sistem aplikasi database GUI yang dijelaskan dalam buku ini akan dapat memangkas biaya perangkat lunak IT menjadi hampir nol persen. Contoh program yang dibuat dalam buku ini, secara keseluruhan, adalah sebuah aplikasi sederhana point-of-sale.

Selengkapnya, buku ini membahas :
• Instalasi Software dan Driver
• Koneksi ke Server Database
• Akses ke Server Database Melalui Program
• Macam-macam Metode untuk Mengakses dan Menampilkan Tabel GUI
• Privileges untuk Menentukan Hak Pakai Setiap User

ARTIKEL 8
E-BUSSINESS INTELLIGENT

Menembus batas System Pemasaran dan Bisnis-Online dengan menggunakan Sentral Shop.
Sentral Shop merupakan sebuah Rancangan Web Ecommerce Pintar dan sekaligus sebagai Bussiness Intelligent yang sangat cocok digunakan untuk memulai, menjalankan, mengembangkan, dan mengontrol Bisnis anda.
Dengan dukungan fitur-fiturnya yang komplek, anda dapat dengan mudah mengembangkan dan mengelola Bisnis-online anda hanya lewat sebuah Control Panel saja yang telah Kami sediakan.
Anda dengan mudah dapat mengupdate sendiri Produk-produk anda, gambar, maupun harganya, sehingga informasi dan produk terbaru anda dapat segera diketahui Pelanggan anda.

ARTIKEL 9
e-Banking BRI Gunakan 3.800 Komputer HP

Sumber : detikcom
Untuk memberikan layanan e-bankin bagi para pelanggannya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan memasang 3.800 unit Personal Computer (PC) buatan Hewlett-Packard (HP) di kantor-kantor unit di seluruh Indonesia. Demikian diungkapkan Country Manager HP Indonesia, Andreas Diantoro kepada detikcom, Jumat (22/6).
“Platform Microsoft akan digunakan untuk menjembatani sistem back end perbankan dengan semua PC klien yang digunakan oleh BRI. Untuk tahap pertama kami telah menyiapkan sebanyak 440 PC untuk e-Banking ini,” ujar Andreas.
Selain produk PC, HP juga menyiapkan server untuk server farm e-Banking BRI. Server-server yang digunakan adalah model-model LH 3000, LH 6000, LXR 8500 dan LP 2000 R yang berbasis Intel Pentium Xeon maupun Pentium III.
“BRI, merupakan salah satu bank pemerintah Indonesia yang kini mulai membangun suatu sistem informasi yang up to date dalam meningkatkan pelayanan perbankan bagi nasabahnya di seluruh Nusantara,” tambah Andreas.
Menurut Dirut BRI, Rudjito, pemilihan vendor komputer untuk BRI berdasarkan pada reputasi dan keandalan produk yang teruji, kemampuan dalam menyediakan produk dalam waktu yang sangat singkat serta kesiapan dalam melakukan setiap desain yang dibutuhkan.
“HP saat ini memang telah memiliki jaringan dukungan teknis yang sangat luas di seluruh Indonesia. Jaringan dukungan HP yang demikian luas ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan BRI yang mempunyai jangkauan operasi sampai ke daerah terpencil di Indonesia,” ujar Marketing Communication Manager Business Customer Sales Organisation HP Indonesia, Fanny Suwarni.

ARTIKEL 10
e-Banking

Onno W. Purbo

Dalam tulisan ini, saya ingin membahas beberapa kemungkinan di dunia perbankan yang mungkin dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan ekonomi yang mulai banyak berbasis pada teknologi informasi. Tentunya di luar hal-hal yang sudah umum di dunia perbankan saat ini, seperti infrastruktur ATM bersama dll. Secara umum akan ada dua (2) hal besar di dunia perbankan yang dapat terasa manfaatnya,

4.Interaksi di sisi customer / client.
5.Beberapa isu interaksi / clearing antar Bank.

Hal yang paling kritis dalam aplikasi keuangan / perbankan terutama adalah masalah security. Kegagalan sisi keamanan jaringan akan dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi industri perbankan. Secara umum arsitektur keamanan jaringan sebetulnya cukup kompleks. Untuk melihat tingkat kompleksitas teknologi keamanan jaringan, dapat dilihat dengan seksama berbagai komponen keamanan jaringan pada gambar terlampir.

Secara umum ada empat (4) aspek keamanan jaringan, yaitu:
Penetration testing
Certificate Authority / PKI
Vulnerability Testing
Managed Security Services

Masing-masing aspek akan mencakup yang yang cukup kompleks, misalnya, aspek Penetration Testing meliputi Active Content Monitoring / Filtering, Intrusion Detection – Host Based, Firewall, Intrusion Detection – Network Based, Authorization, Air Gap Technology, Network Authentication, Security Appliances. Aspek Certificate Authority / Public Key Infrastructure meliputi hal Certificate Authority, File & Session Encryption, VPN & Cryptographic Communications, Secure Web Servers, Single Sign On, Web Application Security. Tentunya merupakan cabang ilmu tersendiri untuk menjamin sebuah infrastruktur yang sangat aman. Saran bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut, sangat di sarankan untuk membaca-baca http://www.sans.org dan http://rr.sans.org. Bagi pembaca yang ingin melihat bagaimana teknik-teknik hacking yang terbaru mungkin ada baiknya membaca http://packetstormsecurity.org. Mohon berhati-hati dalam mendalami ilmu keamanan jaringan jangan sampai terbakar sendiri.

Sebagian besar dari teknologi keamanan jaringan sebetulnya tersedia secara terbuka (open source). Misalnya untuk certicicate authority / PKI saya biasanya menggunakan openSSL; Untuk secure web transaction biasanya digunakan standard secure HTTP (https); untuk membangun Virtual Private Network antar bank biasanya digunakan Free Secure Wide Area Network (FreeSWAN). Semua biasanya tersedia di berbagai distribusi Linux.

Dengan menguasai teknik keamanan jaringan dan mampu membuat aman-nya jaringan maka bukan mustahil kita dapat lebih mengeffisienkan infrastruktur backoffice industri perbankan. Bukan mustahil kita dapat menggunakan infrastruktur yang berbasis Internet dan IntraNet sebagai backbone infrastruktur per bankan. Terutama untuk menjangkau bank-bank cabang atau bank bergerak di daerah urban, sub-urban bahkan daerah rural dan remote jika di inginkan.

Yang akan menjadi lebih seru lagi adalah jika clearning antar Bank yang biasanya dilakukan melalui Bank Indonesia dapat dikembangkan secara online. Setahu saya hal ini sedang terjadi di Bank Indonesia. Yang tentunya akan menjadi tantangan yang lumayan membuat kepala pusing para pimpinan Bank yang biasanya mempunyai background non-teknik. Dengan semakin effisien-nya mekanisme clearning, maka jumlah transaksi akan dapat berlipat ganda dalam waktu yang jauh lebih singkat.

Di sisi pelanggan / pengguna jasa Bank, perkembangan teknologi tidak kalah menarik. Secara umum ada dua (2) teknologi yang menjadi basis interaksi dunia perbankan dengan pelanggannya agar dapat dilakukan transaksi secara on-line dan transaksional, yaitu,

Selular Telepon.
Internet

Secara umum telepon selular menjadi lebih menarik karena jumlah pelanggan yang lebih dari 10 juta pelanggan, sedang Internet hanya sekitar 4 juta saja. Bahkan berdasarkan berita di http://www.cellular-news.com, menurut CSFB, Indonesia termasuk yang mempunyai potensi yang sangat besar, rangking ke dua di Asia Pacific bagi pertumbuhan pengguna selular dengan tambahan sekitar 2.14 pelanggan di akhir tahun 2002 yang lalu. Tentunya akan bertambah seru lagi dengan semakin banyaknya operator yang menggelar infrastruktur selular.

Internet banking, melalui web dan e-mail, dapat menjadi fasilitas transaksi terutama untuk corporate customer karena pada hari ini cukup banyak kantor yang sudah on-line 24 jam ke Internet. Teknologi keamanan jaringan yang di jelaskan di atas juga telah cukup mapan, terutama jika digunakan enkripsi dengan panjang kunci 128 bit pada akses web bertumpu pada teknologi OpenSSL; 1024 bit pada transaksi e-mail bertumpu pada teknologi GnuPG di tambah teknologi One Time Password, seperti BCA-key di BCA, cukup handal untuk menjamin keamanan transaksi. Seperti hal-nya corporate banking lainnya sangat di untungkan karena transaksi yang diproses tidak banyak tapi mengalirkan uang dengan berjumlah sangat besar. Transaksi jenis ini justrun yang paling menguntungkan untuk dunia perbankan karena termasuk kategori transaksi Business To Business (B2B).

Berbeda dengan InterNet Banking, pada end-user atau customer biasa, aplikasi yang jelas-jelas akan menjangkau banyak massa adalah Short Message Services (SMS) yang jelas akan menjangkau banyak sekali pelanggan. Salah satu keuntungan dengan adanya teknologi selular bagi dunia pelanggan adalah sistem authentikasi yang sudah built-in dalam infrastruktur telepon selular. Authentikasi akan sangat memudahkan bagi dunia perbankan untuk melakukan mapping antara pelanggan / client antara dunia perbankan dengan dunia selular melalui nomor telepon dan nomor account.

Ada cukup banyak forum open standar untuk transaksi SMS, MMS, WAP yang menstandarisasi teknologi messaging antar pengguna selular telepon, diantaranya adalah http://www.openmobilealliance.org, http://www.smsforum.net dan http://www.nowsms.com. Bagi mereka yang ingin membuat sendiri gateway WAP dan SMS menggunakan solusi open source yang terbuka dapat berexperimen dan mencobanya dari http://www.kannel.org.

Adanya Internet Banking dan Mobile Banking akan menjadi lebih semarak lagi, jika saja ada kerjasama yang cukup erat antara dunia perbankan, operator selular, operator Internet dengan berbagai service provider, software house untuk mengembangkan aplikasi yang lebih terintegrasi dari berbagai layanan. Contoh sederhana, memberikan informasi perbankan, apakah itu kurs valuta asing, bunga bank, proses peminjaman uang, bunga deposit dll melalui SMS, e-mail, Web.

Pada tingkat yang lebih kompleks mendukung transaksi pembelian barang, penjualan barang dengan transaksi keuangan melalui SMS, tidak hanya tergantung pada mekanisme kartu debet atau kartu kredit yang biasa. Barangkali ini merupakan perkembangan menuju mobile commerce. Tentunya dibutuhkan service provider atau software house yang mampu membangun payment gateway terutama melalui SMS antara bank, penjual dan pembeli. Terutama karena mobile commerce termasuk kategori transaksi business to customer (B2C).


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------



SIG, Sistem Informasi Bantu Pecahkan Soal Kewilayahan

BANDUNG, (PR).-
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographical Information System, adalah sistem informasi yang memiliki ciri khusus. Yakni dapat menangani data dan/atau informasi, yang terkait dengan spasial (kewilayahan) yang disebut data geospasial. Sistem ini akan sangat diperlukan sebagai media pengumpul data potensi kewilayahan, berkenaan dengan diberlakukannya otonomi daerah.

Namun persoalannya, apakah sudah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengerjakan pendataan melalui sistem komputerisasi tersebut. Itulah sejumlah persoalan yang mengemuka pada seminar “Sistem Teknologi Informasi dalam Peranan Geografi” yang diselenggarakan Jurusan Geografi, FKIP, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), belum lama ini di Bandung.

Menurut Dr. Ir. D. Muhally Hakim, M.Sc dari Departemen Teknik Geodesi ITB, informasi adalah data dan fakta yang diorganisasikan dan dapat memberi arti. Lewat perkembangan teknologi digital dan teknologi komunikasi, pengumpulan, pemrosesan, dan penyebarluasan data/informasi saat ini dilakukan secara digital, dengan memanfaatkan komputer dan teknologi informasi yang juga berbasis digital.

Sebagai ilmu pengetahuan maupun teknologi, lanjut Muhally, perkembangan sistem informasi ini ditandai dengan dikembangkannya sistem basis data, sebagai salah satu basis dari suatu bentuk sistem informasi. Dalam sistem informasi, dunia nyata (real world) diabstraksi (di-sampling) menjadi sekelompok (set) data kasar. Data ini diolah dengan menggunakan berbagai fungsi, untuk kemudian disampaikan ke para pengguna (user) sebagai informasi yang sesuai dengan yang diinginkan.

Untuk sistem informasi yang memunculkan secara eksplisit aspek geospasial, dikembangkan apa yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographical Information System (GIS). “Untuk sistem ini, peta-peta yang ada atau yang akan dibuat harus dikonversi terlebih dulu ke sistem digital.

Hal ini, katanya, tidak bisa dalam sistem konvensional yan gberbentuk peta cetak. Sistem peta digital ini akan menjadi basis dari SIG dalam bentuk yang dikenal orang sebagai basis data geospasial digital. Atau disebut peta (data) geospasial digital,” papar Muhally.

Lakukan simulasi

Berbagai komponen SIG meliputi data, sumber daya manusia sebagai pelaksana, perangkat lunak, perangkat keras, dan tata cara (prosedural). Kelima komponen ini, saling terkait satu sama lainnya dalam melakukan pendataan SIG. Sedangkan kemampuan operasional SIG yang utama menyangkut, information retrieval, pemodelan topologis, jaringan (network), overlay, dan luaran (out put).

“Untuk jaringan (network) misalnya, SIG dapat mengetahui bagaimana dan berapa lama sebuah pabrik membuang limbah kimia polutannya secara langsung ataupun tidak langsung ke sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Sebab SIG dapat melakukan simulasi rute dari material (polutan), yang ada di DAS tersebut,” papar Muhally.

Menyangkut kegunaan SIG lainyan, Muhally memaparkan, SIG banyak dipilih orang terutama di negara-negara maju sebagai tool, untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan kewilayahan dalam sistem pemodelan geospasial yang ditujukan untuk menunjang pengambilan keputusan.

Dalam aplikasinya, SIG dimanfaatkan untuk penelitian ilmiah, pengembangan sumber daya daerah pada berbagai level administratif, ekonomi, dan bisnis, bidang hukum, dan juga militer yang berkaitan dengan sistem perang modern.

Misalnya, kata Muhally, SIG dapat dipergunakan dalam penanggulangan bencana alam. Untuk menghitung dengan mudah emergency response times pada suatu bencana alam yang terjadi. SIG juga dapat digunakan untuk mencari lahan basah yang patut dilindungi dari polusi. Dengan SIG dapat dicari lokasi (site location) yang paling cocok untuk pembukaan lahan baru pertanian/perkebunan, mencari pengembangan lahan bisnis dan industri, dll.

“Meski SIG merupakan a multidisiclinary filed with no single home, tetapi peran ilmu geografi tetap besar. Khusus untuk jurusan geografi, terbuka pilihan berperan sebagai apa dalam kaitan dengan SIG ini,” ujar Muhally. (B-38)***


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Trend Sistem Informasi Industri Perbankan



Trend Produk

Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
Tabungan
Deposito
Giro
Kartu Debit
Kartu Kredit
Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)


Trend Transaksi

Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.

Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.

Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
Mengecek saldo
Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
Pembukaan dan pengecekan L/C

Layanan On Line Banking

Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.

Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.

Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.

Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.


Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.

Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman, kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.

Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.

Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankan

A. Internet

Merupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.

Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.

B. Intranet

Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya (private network).
C. Extranet

Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.
D. World Wide Web (www)

Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/ links “hypertext”.

Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.
E. e- commerce

Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.

Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:

1. Business to Business

2. Business to Customers

Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:

1. Interactive order entry and processing

Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)

2. On-line payment

Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).

Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.
F. e- retail

Forrester Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.

Umumnya kegiatan e-retail meliputi:

a. Pengembangan model bisnis

b. Disain situs WEB

c. Pengembangan dan manajemen kontent

d. Kemitraan dan aliansi

e. Akusisi pelanggan

f. Desain rantai persediaan

g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)

h. Rencana skalabilitas

i. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)

j. Cara mempertahankan pelanggan

k. Ekonomi jangka panjang

Beberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional :
Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.
Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date
Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk
Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.

Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:
Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.
Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.
Menciptakan kerjasama baru
Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika
Mengoptimalisasi hal-hal tak terduga
Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.

G. e- government

Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.
H. e- resourches

Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.

Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.

I. LAN –sharing

Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing pengguna.
J. Portal

Pintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)

Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.

Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka dan meng-global.

Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi perusahaan.

Kamis, 13 September 2007

tambHan sejaraH komputer





SEJARAH KOMPUTER



Sejarah komputer bermula pada awal tahun 1940-an. Pada tahun tersebut terciptalah sebuah komputer elektronik pertama di dunia, ia dikenali dengan nama ABC (Atanasoff and Berry Computer). Komputer yang menempuh pencapaian yang membuka jendela komputer moden pada hari ini dicipta oleh Atanasoff bersama rakannya Berry. Ciptaan kedua-dua sahabat ini mengira dengan menggunakan tiub hampagas.



Pada dekad yang sama seorang lagi saintis bernama Eckert dan Mounchly berjaya mencipta komputer yang dikenali dengan nama ENIAC (Elektronic Numerator, Integrator,Analyser dan Computer).Malangnya tujuan utama komputer dicipta ketika itu bagi tujuan peperangan.Saingan mencipta komputer semakin rancak apabila pada tahun 1949 terciptanya sebuah lagi komputer. Ia dikenali dengan nama EDSAC (Electronic Delay Storage Automatic Computer) di Universiti Cambridge. Berbeza dengan tujuan komputer ENIAC dicipta, komputer ini digunakan sebagai alatan am yang beroperasi di bawah kawalan atur cara tersimpan.Atur cara tersimpan merupakan satu set suruhan tersimpan secara dalaman yang memandu komputer dan ia melalui langkah-langkah tertentu serta tersusun. Selepas itu pelbagai jenis komputer dicipta dan perlumbaan mencipta komputer yang lebih canggih semakin hebat. Pelbagai jenis komputer, jenama dan kegunaan dihasilkan hinggalah ke hari ini.



CIRI-CIRI SEBUAH KOMPUTER



a) Tidak mempunyai perasaan atau emosi. Ia sentiasa bersedia menerima sebarang arahan daripada manusia yang mengendalikannya.



b) Mampu menyimpan data dalam tempoh yang lama. Jika data tersebut diperlukan ia baleh dikeluarkan dari tempat menyimpan data di dalam UPU komputer atau di dalam disket.



c) Mampu menyimpan perintah atau arahan yang boleh diproses mengikut urutan tertentu secara automatik.



d) Mampu mengira dengan tepat serta cepat. Terdapat komputer yang mampu mengira atau menganalisa sesuatu data dengan kelajuan 1/1,000,000,000 saat. Pengiraan yang mengambil masa lama hanya dapat diselesaikan oleh komputer dalam masa yamg amat singkat.



e) Mampu menerima dan mengeluarkan data. Komputer mempunyai alat yang berupaya menukarkan data kepada kod-kod yang difahaminya. Seterusnya menukarkan kod-kod tersebut ke dalam bentuk yang difahami manusia.



Pada hari ini pelbagai pendapat dikemukakan oleh manusia terhadap perkembangan dan kemajuan dalam bidang komputer.Orang-orang yang berfikiran sempit sering kali bimbang jika perkembangan drastik dalam dunia komputer memberi kesan tidak elok kepada dunia. Terutamanya sifat-sifat kemanusiaan. Bagi orang-orang yang begitu menyokong perkembangan pesat dalam bidang komputer ini, mereka menyatakan perkembangan perkembangan pesat dalam bidang komputer ini akan memberi kesan yang enak kepada manusia sejagat. Terutamanya bagi mengurangkan masa bagi menyelesaikan ssesuatu masalah.



Perkembangan pesat dalam bidang komputer pada hari ini seolah-olah telah mengujudkan masyarakat negara kita, terutamanya golongan dewasa dan golongan tua. Bagi mereka yang ditugaskan untuk bekerja dengan komputer sering kali mereka menolak untuk menggunakan peralatan ini. Seharusnya masyarakat negara kita tidak kira golongan dan bangsa seharusnya mereka mempunyai sifat celik komputer. Setidak-tidaknya mempunyai kefahaman asas berkenaan mesin ini. Seharusnya mereka

juga boleh menggunakan komputr sebagai alat bagi kegunaan peribadi dan juga tugas-tugas di pejabat atau urusan perniagaan.Bagi masyarakat yang celik komputer, mereka boleh berinteraksi dengan komputer serta memproses perkataan, data, lembaran hamparan dan lain-lain interaksi. Contohnya penggunaan internet tidak akan dapat digunakan jika seseorang tidak ada asas menggunakan sebuah komputer.



Seharusnya kita tidak dipaksa menjadi seorang celik komputer, sebaliknya dengan sukarela menjadi salah seorang masyarakat yang celik komputer. Setiap hari mesin yang dikenali dengan nama komputer ini semakin hari semakin canggih.Oleh itu jika kita tidak mengikutinya maka sukarlah kita menggunakannya pada suatu hari nanti.



Seandainya kita mengetahui tentang sesuatu jenis komputer dan kemampuannya melakukan sesuatu kerja, kita akan mendapat manfaat daripadanya. Tapi jika sebaliknya, kita akan mendapati ia sebaliknya kepada diri kita.



Oleh itu marilah kita mempelajari serta mengikuti perkembangan dunia komputer,agar apa yang generasi baru negara kita kecapi pada suatu hari nanti dapat kita sama-sama kecapi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Douglas Englebart,
Penemu "Mouse" Komputer

PERNAHKAH membayangkan apa jadinya komputer tanpa mouse? Bagaimana harus menyelesaikan pekerjaan tanpa kehadiran mouse? Bagaimana rasanya kalau bekerja hanya menggunakan keyboard? Ruwet bukan? Ya, sangat-sangat menyulitkan dan membuang-buang waktu. Sangat-sangat menjemukan. Untuk itu, rasa terima kasih yang sebesar-besarnya patut diberikan kepada Douglas Englebart, sang penemu dan pencipta mouse komputer.

Englebart dilahirkan di Portland, Oregon pada 30 Januari 1925. Masa sekolahnya dihabiskan di daerah pertanian Oregon. Tahun 1942, ia lulus sekolah menengah dan masuk ke Oregon State University pada jurusan Teknik Elektro. Kuliahnya sempat terhenti saat meletusnya Perang Dunia II.

Saat itu ia masuk ke Angkatan Laut dan menghabiskan waktunya kurang lebih dua tahun di Philadelphia sebagai teknisi radar. Sewaktu ditugaskan di Filipina, ia membaca tulisan Vannevar Bush yang berjudul "As We May Think", yang kelak tulisan itu ternyata memberinya inspirasi untuk menemukan mouse dan karya-karya besar lainnya.

Setelah selesai PD II, ia kembali ke kampusnya, dan meraih gelar Bachelor of Science (BS) bidang Teknik Elektro tahun 1948. Kemudian, ia bekerja di NACA Ames Laboratory. Belum lama bekerja di sana, ia sudah mulai merasa bosan dan gelisah. Ia merasa, dirinya tidak cocok di sana. Ia berpikir bagaimana caranya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan umat manusia dengan kariernya saat itu.

Ia berpikir tentang dunia yang semakin kompleks dengan segala kemajuannya. Sesaat kemudian ia teringat akan tulisan Vannevar Bush yang pernah dibacanya. Ia mengingat dan terus mengingatnya. Saat itu ia memimpikan orang-orang bekerja di depan suatu media penampil (display) yang bisa mengorganisasikan ide-ide mereka dengan fleksibilitas yang luar biasa cepat. Kalau dicermati, ide Englebart itu mengacu pada internet yang dipakai saat ini.

Dengan niat baru dalam benaknya, Englebart merasa mantap untuk melanjutkan kuliahnya. Ia mengambil program pascasarjana bidang Teknik Elektro di University of Berkeley, California. Ia lulus tahun 1952, dan langsung melanjutkan program Doktor pada bidang yang sama. Gelar Ph.D. diraihnya tahun 1955. Semasa kuliah di Berkeley, ia pernah menjabat sebagai asisten profesor. Namun ia menyadari, mimpinya untuk mewujudkan komputer yang bisa meningkatkan pekerjaan manusia jauh dari harapan. Englebart kemudian meninggalkan Berkeley dan melanjutkan penelitian di Stanford Research Institute (SRI).

Di tempat yang baru, Englebart merumuskan sebuah disiplin ilmu baru yang bertujuan untuk membantu organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk tetap menjaga kompleksitas pertumbuhannya. Dengan begitu, Englebart bisa "berpikir" bagaimana menghadapi kompleksitas tersebut dan solusi apa yang bisa diberikan olehnya. Tahun 1962, Englebart menulis paper "Augmenting Human Intellect : A Conceptual Framework". Paper inilah yang kemudian menuntunnya untuk melanjutkan pekerjaan dan ide-ide yang sudah ada dalam benaknya.

**

PADA tahun 1963, Englebart mempersiapkan laboratorium penelitiannya sendiri. Ia menamakannya Augmentation Research Center. Dalam kurun waktu 10 tahun, ia mengembangkan sebuah "hypermedia" yang besar, yang dinamakannya NLS (oNLine System). NLS memfasilitasi pembuatan perpustakaan digital dan pencarian dokumen-dokumen elektronik menggunakan "hypertext".

NLS menggunakan sebuah perangkat baru untuk memudahkan interaksinya dengan komputer, yaitu mouse (mouse belum digunakan umum sampai tahun 1980-an, yaitu ketika Apple mulai melengkapi komputernya dengan mouse). Selain mouse, NLS juga menciptakan antarmuka grafis (GUI) yang menerapkan lingkungan berbasis window. Selain itu, karya besar lain yang dihasilkan adalah video teleconference. Pada tahun 1968, di acara Fall Joint Computer Conference, Englebart menggegerkan dunia setelah mendemonstrasikan teleconference dengan beberapa anggota stafnya di laboratorium NLS selama 90 menit. Sampai saat ini, demonstrasi tersebut diakui sebagai "ibu segala demonstrasi". Bahkan Paul Saffo dari Institute for The Future mengatakan, demo tersebut persis seperti UFO yang mendarat di halaman Gedung Putih. Beberapa peserta yang mengikuti acara tersebut dan tidak mempercayainya mengatakan, demo tersebut hanya omong kosong.

Englebart terus melanjutkan pekerjaannya untuk membantu kemaslahatan umat manusia. Ia aktif menulis dan terus berkarya. Sekira 20 paten telah diraihnya. Beberapa penghargaan prestisius pun diraihnya, antara lain Lifetime Achievement Award for Technical Excellence (1987), IEEE Computer Pioneer Award (1993), Lemelson-MIT Award (1997), National Medal of Technology (2000), Lovelace Medal (2001), Elected to The CHI Academy of The ACM (2002). Khusus untuk penghargaan National Medal of Technology, Englebart menerimanya secara langsung dari presiden Bill Clinton pada 1 Desember 2000. Acara pemberian penghargaan berlangsung di National Building Museum.

Kini Englebart tinggal di San Fransisco. Ia memiliki empat orang anak dan sembilan cucu. Ia membagi waktunya untuk menulis, penelitian, konsultasi, mengajar, dan menjadi pembicara di seminar/lokakarya. Tak lupa, ia pun meluangkan waktunya untuk memancing, naik gunung, berkemah, dan bersepeda. Bersama salah seorang anaknya, Christina Englebart, ia mengelola Bootstrap Institute, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang peningkatan kemampuan organisasi dan sosial kemasyarakatan (didirikan tahun 1989). Kantor yang kini ditempatinya ada di dalam gedung pusat Logitech, salah satu perusahaan pembuat mouse terbesar di dunia.***

Hendra Gunawan, S.TP.
Lulusan Dept. Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Howard Hathaway Aiken
Penemu Komputer Digital


Apakah komputer digital yang pertama kali dibuat manusia sama dengan yang sekarang ini bisa kita gunakan? Jauh berbeda, baik bentuk, ukuran, fungsi, maupun kemampuan. Komputer yang ada saat ini jauh lebih kecil namun dengan kemampuan jauh lebih komplit dibanding yang pertama kali dibuat. Mau tahu ukurannya? Tinggi 2,4 meter, panjang 15,3 meter, berat 35 ton, membutuhkan kabel sepanjang 800 kilometer, dan 3 juta buah sambungan!

Adalah Howard Hathaway Aiken sebagai orang pertama yang menemukannya. Aiken lahir di Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat, 9 Maret 1900. Ia pernah mengenyam bangku kuliah di Universitas Wisconsin dan menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Harvard tahun 1939. Ia pernah bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat di bagian artileri (persenjataan).

Tugasnya di divisi persenjataan itu membuatnya harus memikirkan dan membuat perhitungan yang sangat teliti dan cepat akan akurasi tembakan meriam, peluncuran roket, atau membuat rencana bangunan yang rumit. Tahun 1939, dengan dibantu tiga orang insinyur lainnya yaitu Durfee, Hamilton, dan Lake, mereka mengerjakan proyek pembuatan mesin hitung elektronik yang dapat menghitung secara cermat dan cepat tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Hasilnya, tahun 1944 jadilah komputer yang diberi nama Harvard Mark I yang kemudian digunakan oleh Angkatan Laut AS.

Cara mengoperasikan Mark I itu tidak semudah saat ini. Perintah dan pertanyaan disampaikan melalui pita kertas yang berlubang-lubang. Komputer akan menjawab pertanyaan itu dengan kertas berlubang juga atau langsung dengan kertas yang telah diketik dengan mesin tik listrik.

Mungkin Aiken tidak membayangkan bahwa komputer yang awalnya dia buat sebesar gudang itu saat ini menjadi sangat ringkas, bahkan bisa dimasukkan ke saku dalam bentuk PDA. Aiken meninggal di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, 14 Maret 1973.

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


EVOLUSI KOMPUTER (Average Rating: 4.75)

Back to All Articles - Computer & Information Technology

Copyright & Reprint Notices

By shahnazz | Shahrizan Noor

Komponen utama dalam komputer generasi pertama merupakan tiub vakum. Tiub vakum adalah tiub-tiub elektronik sebesar lampu (light bulbs). Oleh kerana beribu-ribu tiub vakum diperluakn, ia menjana haba yang banyak, menyebabkan pelbagai masalah terutamanya dalam pengawalan suhu komputer. Tambahan pula, tiub-tiub vakum mudah rosak, dan mereka yang menggunakan komputer tersebut tidak tahu sama ada terdapat kesilapan dalam pengaturcaraan komputer atau kerosakan pada komputer tersebut apabila komputer yang mereka gunakan "meragam".

Satu masalah dalam penggunaan komputer generasi pertama ini ialah bahasa yang digunakan merupakan bahasa mesin (machine language), yang menggunakan rangkaian nombor-nombor. Rangkaian nombor-nombor ini adalah merupakan arahan-arahan yang diikuti oleh komputer untuk melaksanakan sesuatu tugas. Disebabkan proses penggunaan nombor untuk menulis aturcara komputer, ini menyukarkan proses pengaturcaraan komputer tersebut.

Komputer generasi pertama lazimnya digunakan khususnya untuk tujuan saintifik. Oleh kerana saiznya yang amat besar, ketidaktepatan pemprosesan data dan harganya yang tinggi, ramai yang menganggap bahawa komputer akan kekal sebagai suatu alat yang digunakan untuk tujuan yang saintifik sahaja, bukan untuk kegunaan umum.


Generasi Kedua, 1959 - 1964: Transistor

Transistor telah dicipta oleh tiga saintis di Bell Laboratories, iaitu J. Bardeen, H. W. Brittain dan W. Shockley. Transistor adalah sebuah alat elektronik yang kecil di mana fungsinya adalah untuk memindahkan isyarat-isyarat elektrik melalui perintang. Transistor mempunyai beberapa kelebihan jika dibanding dengan tiub vakum. Antaranya ialah saiznya yang kecil, penggunaan tenaga yang rendah berbanding tiub vakum, dan kecekapan transistor yang lebih baik berbanding tiub vakum.

Bahasa pengaturcaraan yang digunakan oleh komputer generasi keuda ini adalah bahasa perhimpunan (assembly language). Bahasa perhimpunan menggunakan singkatan huruf yang dipanggil mnemonik (mnemonics) untuk arahan-arahan komputer, misalnya MV untuk MOVE, CMP untuk COMPARE, dan sebagainya. Ini membuatkkan proses pengaturcaraan komputer lebih mudah berbanding dengan menggunakan bahasa mesin.

Setelah itu, bahasa paras-tinggi (high-level languages) pula diimplimentasikan dalam proses pengaturcaraan komputer. Contoh-contoh bahasa pengaturcaraan paras tinggi pada masa itu termasuk FORTRAN (FORmula TRANslator) dan COBOL (COmmon Business-Oriented Language). Bahasa pengaturcaraan paras tinggi lebih mudah difahami jika dibandingkan dengan bahasa perhimpunan, kerana ia menggunakan frasa-frasa Inggeris ntuk melaksanakan arahan-arahan komputer.

Dalam pada itu juga, pak cakera yang pertama dipasarkan, di mana ia membolehkan pengguna menyimpan data serta memperolehi maklumat yang terkandung dalam pak cakera tersebut dengan lebih pantas berbanding penggunaan pita magnetik.


Generasi Ketiga, 1965 - 1970: Integrated Circuit

Intergrated Circuit (lebih dikenali sebagai IC) merupakan satu rangkaian litar elektronik lengkap dalam satu cip silikon yang kecil. Ia mula digunakan pada tahun 1965. Satu IC mampu menggantikan satu papan litar yang penuh dipasang dengan transistor-transistor, di mana IC tersebut lebih kecil saiznya daripada transistor tersebut.

Cip IC mempunyai kelebihan berbanding dengan transistor, antaranya termasuk kos yang rendah dalam pembuatan cip IC tersebut, penggunaan teraga yang rendah, kepadatan cip IC tersebut (mengurangkan masa pengaliran elektrik dalam cip tersebut), dan kecekapan cip IC berbanding transistor.


Generasi Keempat, 1970 - kini: Microprosessor

Microprosessor, atau pemproses mikro, adalah merupakan evolusi daripada cip IC, di mana ia merupakan rangkaian-rangkaian C di dalam satu cip silikon yang kecil. Oleh itu, komputer masa kini adalah 100 kali ganda lebih kecil daripada komputer generasi pertama, dan satu cip pemproses mikro adalah lebih berpotensi dan lebih hebat daripada sebuah computer ENIAC (komputer komersil pertama). Pemproses mikro adalah asas bagi pembinaan dan rekabentuk komputer masa kini.



Rabu, 12 September 2007

tugas mr Rengga

Perkembangan HP Secepat Suaranya HANDPHONE saat ini memang bukan barang yang aneh untuk masyarakat Indonesia. Bahkan tak sedikit yang memiliki lebih dari satu . Di Indonesia saat ini tercatat tidak kurang dari 16 juta orang menjadi pelanggan telefon genggam. Ke depan, seiring dengan perkembangan teknologi, HP akan semakin cerdas dan melayani kebutuhan manusia. Komunikasi dengan perangkat nirkabel akan lebih dominan, baik untuk bisnis, ataupun kegiatan sehari-hari. Industri handphone, bergerak sangat cepat, setara dengan melesatnya kecepatan suaranya. Kini semakin banyak teknologi pendukung yang terintegrasi dengan produk HP, seperti radio FM, kamera digital dan pemutar MP3. Belum lagi ukuran HP yang berlomba untuk makin kecil dan menarik. Pilihan operator dan jangkauan operator pun menjadi yang semakin banyak dipasaran, turut memanjakan konsumen. HP kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi. Ia adalah gaya hidup, penampilan, tren dan prestise. Kini dunia HP adalah dunia untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, musik dan video. Bila membaca sejarahnya 30 tahun yang lalu, sebenarnya perkembangan pesat dari teknologi telefon genggam ini sudah di luar perkiraan. Inilah sekelumit catatan tentang alat komunikasi yang telah mengubah dunia saat ini. Teknologi HP pertama kali diperkenalkan 3 April 1973. Komunitas bisnis telefon bergerak mengingatnya sebagai hari lahirnya HP. Saat itu untuk pertama kalinya pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telefon bergerak portable dilakukan. Yang pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper, General Manajer Divisi Sistem Komunikasi Motorola. Sekarang ia menjabat sebagai chairman, CEO, dan co-founder perusahaan ArrayComm Inc. Panggilan pertama yang bersejarah dalam perkembangan HP itu ditujukan kepada AT&T Bell Labs. Ide HP datang dari Cooper yang bermimpi untuk membuat alat komunikasi yang fleksibel. Ia menginginkan untuk dapat keluar dari keterbatasan telefon tetap (fixed phone). Selain itu harus berbeda dengan telefon mobil (car phone) yang dianggap masih terlalu kaku. "Orang ingin berbicara dengan orang lain dengan bebas, tidak di rumah, kantor dan di mobil. Yang dibutuhkan adalah kebebasan untuk berkomunikasi di mana pun mereka berada, tidak terganggu oleh kabel tembaga yang menjulur," kata Martin Cooper seperti dikutip jurnal teknologi online about.com. HP Mr. Cooper ini memiliki berat hampir 1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm. Sebagai teknologi baru, HP tersebut tidak langsung dijual ke masyarakat. Perlu waktu sampai 10 tahun sampai tersedia layanan komersial telefon bergerak. Tepatnya pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan DynaTAC 8000X. Inilah HP pertama yang mendapat izin dari Federal Communications Commission) FCC dan bisa dipergunakan untuk tujuan komersial. FCC adalah badan pemerintah di AS yang mengatur semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting) dan pengiriman sinyal radio atau televisi lewat gelombang udara. HP ini tersedia di pasaran pada bulan April 1983. Beratnya sekira 16 ons atau 1/5 kg. Dijual dengan harga 3.500 Dolae AS atau sekira Rp 30-an juta. Tentunya jangan bandingkan dengan HP saat ini yang sudah memakai teknologi mini, sehingga mudah digenggam. Sejarah telefon bergerak Teknologi telefon bergerak, berawal dari telefon mobil yang pertama kali muncul tahun 1946. Ketika itu perusahaan Southwestern Bell Telephone Company, memasangnya untuk dua pelanggan yang berbeda di St. Louis, Missouri. Layanan ini hanya berkapasitas 6 channel suara, yang artinya dalam satu waktu hanya bisa menangani 6 panggilan secara bersamaan. Keterbatasan yang membuat para ahli di perusahaan Bell terus mengembangkan teknologi telefon tanpa kabel. Meskipun begitu, untuk kondisi saat itu telefon mobil telah memenuhi keinginan untuk telefon yang fleksibel. Penggunanya harus tetap berada di dalam mobil, tidak bisa sambil berjalan-jalan. Setahun kemudian, beberapa ilmuwan di pusat riset perusahaan telekomunikasi mulai melirik pengembangan telefon mobil menuju telefon genggam portabel. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas layanan telefon mobil, sehingga bisa menampung lebih dari 6 pembicaraan pada saat bersamaan. Secara teori, teknologi ini memang memungkinkan untuk dikembangkan. Caranya adalah dengan pengaturan area layanan (range of service) ke dalam sel-sel yang kecil. Penggunaan frekuensinya bisa sama, namun dilakukan dengan berbeda sel. Bila diaplikasikan, dampaknya dapat meningkatkan lalu lintas pembicaraan pada telefon mobil secara signifikan. Ketika itu, FCC mengkategorikan telefon mobil ke dalam radio dua arah (two way radio). Dirasa masih terbatas maka, pada tahun 1947 perusahaan telekomunikasi AS AT&T mengajukan usul agar FCC mengalokasikan spektrum frekuensi yang lebih lebar. Maksudnya agar area distribusi layanan menjadi semakin luas. Dengan area yang semakin luas diharapkan akan semakin memperbesar pasar pengguna telefon mobil. Namun usulan ini tidak ditanggapi serius oleh FCC. Jumlah frekuensi yang diizinkan tetap dibatasi, hanya 23 percakapan pada saat bersamaan di satu area layanan. Sebuah jumlah yang dirasakan dunia usaha tidak cukup menjanjikan untuk berinvestasi serius. Baru di tahun 1968, FCC mengizinkan peningkatan alokasi frekuensi. Kemudian AT&T dan Bell Labs bersaing mengajukan sistem selular sebagai konsep baru sistem telefon bergerak. Sistem baru ini bertumpu pada pemancar dengan daya rendah untuk layanan di satu area kecil yang berukuran beberapa km saja. Inilah cikal bakal dari teknologi yang disebut "cell" atau "cellular". Kumpulan dari sel-sel kecil ini, bila digabungkan akan membentuk area layanan yang luas. Masing-masing tower pemancar hanya akan menggunakan sebagian kecil dari total frekuensi yang dialokasikan. Frekuensi yang sama pun dapat digunakan oleh tower lain yang tidak saling interferensi. Apabila pengguna telefon berpindah tempat masih dapat ditangani oleh tower lain. Tahun 1977 AT&T dan Bell Labs membuat prototipe sistem seluler. Setahun kemudian diujicobakan secara umum di Chicago. Lebih dari 2000 pelanggan turut mencoba sistem baru ini. Kemudian pada tahun 1981, Motorola dan American Radio Telephone juga memulai sistem komunikasi berbasis selular di Washington/Baltimore. FCC baru satu tahun kemudian memberikan izin komersialisasi layanan telefon bergerak. Yang memacu perusahaan komunikasi lainnya untuk mengembangkan teknologi seluler. Pada tahun 1983 perusahaan Ameritech muncul salah satu standar sistem komunikasi seluler. Teknologi ini dikenal dengan nama AMPS (Anvanced Mobile Phone Service). Inilah layanan komersial pertama sistem selular analog yang menjadi basis teknologi digital (TDMA, dan CDMA). Perkembangan teknologi telefon seluler tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja. Jepang pada tahun 1979 meluncurkan layanan telefon seluler dengan sistem komunikasi berbasis PCS. Eropa tidak mau ketinggalan dengan mengembangkan teknologi GSM.*** Helmi Himawan (Penulis adalah Konsultan IT lepas).*


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Sabtu, 20 Mei 2006 Teknologi Masa Depan dan Dunia Usaha TJAHJA GUNAWAN Pergi bekerja dari rumah ke kantor dengan cara terbang menggunakan roket di punggung mungkin akan terjadi pada tahun 2030. Itulah perkiraan yang disampaikan oleh seorang panelis pada Diskusi ”Sewindu Reformasi Mencari Visi Indonesia 2030”. Tidak hanya orang, mobil pun bisa terbang. Dahsyat dan menakjubkan jika hal itu benar-benar terjadi nanti. Mereka-reka apa yang akan terjadi di Indonesia 25 tahun yang akan datang memang tidak mudah karena itu menyangkut perjalanan bangsa Indonesia dan umat manusia di dunia dalam satu generasi. Bukan tidak mungkin nanti robot akan memiliki perasaan seperti manusia melalui rekayasa DNA. Sebaliknya, sebagian perangkat tubuh manusia akan ditambah dengan peralatan robot. Misalnya, pada sebagian tangan atau kaki manusia nanti ada perangkat robotnya sehingga dapat memiliki tenaga ekstra untuk bekerja atau berkarya melebihi manusia yang hidup pada zaman sekarang. Tidak hanya itu. Sangat boleh jadi nanti manusia bisa melihat kehidupan masyarakat di masa depan setelah ”dikirim” melalui perangkat yang disebut lorong waktu (time tunnel) sehingga bisa mengetahui atau bahkan bisa mencegah kemungkinan hal-hal yang bisa membinasakan kehidupan umat manusia di masa datang. Jika kita membayangkan itu semua, sepintas mungkin seperti mimpi atau sama seperti kita menyaksikan film-film fiksi sains di layar kaca atau bioskop. Namun, hal itu sangat mungkin terjadi melalui revolusi teknologi dan bioteknologi. Sebaliknya, jika kita melihat kondisi Indonesia sekarang, yang kita saksikan adalah arus deras masuknya barang-barang dan perangkat teknologi impor. Sebagian dari kita merasa bingung dan terkaget-kaget pada perkembangan teknologi itu. Namun, sebagian lagi merasa tertantang oleh arus masuk teknologi modern dalam ranah kehidupan kita sehari-hari. Sebagai pengguna, adakalanya sebagian dari kita gagap dan bingung menghadapi perkembangan teknologi yang berlangsung cepat ini. Contohnya, ketika sejumlah menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu dilengkapi dengan alat kerja canggih untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik melalui sebuah gadget, sebagian di antara mereka ada yang gagap teknologi atau gaptek. Kalau di antara penentu kebijakan masih ada yang lack of technology (kurang paham teknologi), sangat bisa dimaklumi kalau masyarakat pada umumnya juga kesulitan untuk dapat menerima teknologi baru. Bagi sebagian orang, cara berkomunikasi seolah dianggap baru sempurna kalau dilakukan secara lisan dengan bertatap muka secara langsung. Demikian pula dalam cara kita bekerja, adakalanya pergi ke kantor merupakan suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat seperti sekarang, pekerjaan selayaknya berorientasi pada memaksimalkan output (hasil). Untuk pekerjaan tertentu, tidak mutlak lagi harus dikerjakan di kantor, tetapi bisa juga dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah small office home office (SOHO). Di era serba teknologi seperti sekarang, cara berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka meskipun hal itu bisa menimbulkan gugatan dari aspek budaya. Seperti kita ketahui, pada tahun 1990-an, transaksi perbankan masih dilakukan secara konvensional, di mana nasabah yang hendak mentransfer uang masih harus mendatangi kantor bank dan bertemu langsung dengan customer service. Kalau banyak yang akan melakukan transaksi, para nasabah harus bersabar untuk antre. Kondisi ini tentu saja sangat menyita waktu dan sering menjengkelkan. Namun, kini, transaksi perbankan sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat melalui internet banking. Melalui sentuhan tangan di keyboard komputer yang terhubung ke jaringan internet atau melalui smartphone, sekarang nasabah sudah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi mampu mengatasi dimensi waktu, ruang, dan jarak. Jaringan komunikasi yang berkembang demikian pesat telah banyak membantu umat manusia dan sejumlah perusahaan di jagat raya ini untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi bisnis satu sama lain. Proses pengiriman berita dari atas pesawat kepresidenan yang sedang mengisi bahan bakar di Bandara Hongkong bisa dilakukan penulis dalam waktu relatif singkat melalui sebuah gadget, ketika mengikuti rombongan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2001. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan. Adakalanya perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat bisa melampaui perkembangan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan yang lambat dalam mengikut perkembangan teknologi bisa jadi akan tersisih dari dinamika masyarakat dan kemungkinan bisa kalah dalam persaingan usaha. Saat ini jaringan internet relatif sudah memasyarakat meskipun di Indonesia masih terbilang mahal untuk bisa memakai internet, bila dibandingkan dengan di negara maju. Melejit bagaikan meteor Sekarang perkembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi berlangsung demikian pesat. Melejit bagaikan meteor. Dengan demikian, kalau sebuah perusahaan tidak melek teknologi, mereka bisa sangat jauh ketinggalan. Pasalnya, life cycle suatu teknologi semakin singkat dan mudah menjadi kedaluwarsa. Oleh karena itu, investasi di bidang teknologi informasi perlu mengutamakan dua hal penting. Pertama, dari aspek finansial harus memenuhi return on investment (ROI) yang cepat. Kedua, dari sisi teknis, investasi di bidang teknologi informasi antara lain perlu memerhatikan biaya pemeliharaan, keamanan, dan bersifat user friendly. Jika misalnya sebuah perusahaan menggunakan pesawat telepon PABX atau memakai mesin lift yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabriknya atau sulit suku cadangnya, dipastikan hal itu akan membebani keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi perlu terus diikuti agar sebuah perusahaan bisa melakukan investasi dengan cepat dan tepat agar tidak sia-sia. Demikian pula, misalnya, jika perusahaan hendak memutuskan untuk membeli atau menyewa seperangkat server untuk mem-back up semua data perusahaan, selayaknya dipertimbangkan dengan tepat kebutuhan dan manfaatnya. Investasi dalam bidang teknologi informasi hendaknya jangan dilihat pada nilai uang yang dikeluarkan pada saat ini, tetapi harus dilihat output dan manfaatnya dalam jangka panjang. Setiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda soal penggunaan teknologi informasi, tergantung pada visi dan misi serta kultur dari perusahaan tersebut. Perusahaan keluarga yang konservatif biasanya daya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi tidak fleksibel seperti perusahaan modern yang dikelola oleh para pekerja profesional. Di negara-negara maju seperti Jepang, proses produksi dari perusahaan-perusahaan manufaktur sudah memakai tenaga robot karena tenaga manusia sudah sangat mahal di Negeri Sakura itu. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia, pemakaian robot dapat mengancam keberlangsungan tenaga manusia. Mungkinkah pemakaian robot dapat dilakukan pada saat jumlah penduduk Indonesia berkurang? Lalu, bagaimana pula jumlah penduduk Indonesia bisa berkurang, sementara angka pertambahan penduduk sekarang rata-rata 1,6 persen per tahun? Mereka-reka pertanyaan tersebut bisa saja dilakukan. Karena itu, jawabannya bisa berbunyi, Indonesia bisa saja nanti menggunakan tenaga robot karena kalau kondisinya terus seperti sekarang, jumlah penduduk bisa berkurang secara alamiah karena sebagian meninggal dunia akibat kelaparan dan bencana alam yang disebabkan oleh faktor manusia Indonesia sendiri. Jawaban lain, bangsa Indonesia yang semula sebagai negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak bisa jadi akan menyusut karena masing-masing provinsi menuntut untuk menjadi negara sendiri agar bisa mengelola daerahnya secara lebih otonom dan bisa maju lebih cepat. Jawaban di atas memang agak pesimistis dan seolah-oleh membenarkan kekhawatiran dari sebagian kalangan selama ini bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia akan sulit dipertahankan, sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia juga terancam perpecahan karena tidak adanya figur pemimpin yang kuat dan bisa dijadikan panutan masyarakat. Tentunya, kita sangat tidak berharap hal itu terjadi. Kita menginginkan generasi yang akan hidup di tahun 2030 bisa tetap tinggal di negara Indonesia yang memiliki jumlah pulau sebanyak 17.000 dan 400 bahasa dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Semoga.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Senin, 06 Oktober 2003 "Cyber Crime" dan "Cyber-Terrorism" Manfaatkan Perkembangan Teknologi PESATNYA perkembangan teknologi informasi membawa dampak lain, yaitu tumbuh suburnya cyber crime, kejahatan melalui Internet di jagat maya. Cyber crime yang dibahas dalam sidang komisi di Konferensi Ke-23 Aseanapol di Manila, Filipina, September lalu, diyakini menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Kepolisian di 10 negara Asia Tenggara menyatakan peduli terhadap dampak yang ditimbulkan kejahatan ini dan berupaya untuk menekannya. Tak ada satu negara pun yang terbebaskan dari cyber crime. Perkembangan teknologi telah mengaburkan batas-batas fisik dan budaya sebuah negara. Mengacu pada Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pencegahan Kejahatan di Wina, Austria, April 2000, cyber crimes meliputi melakukan akses tanpa izin, merusak data atau program komputer, melakukan sabotase untuk menghilangkan sistem atau jaringan komputer, mengambil data dari dan ke dalam jaringan komputer tanpa izin, serta mematai-matai komputer. Virus "I Love You" dan "Love Bug" serta berbagai variasinya yang menyebar dengan cepat diketahui berasal dari Filipina. Virus-virus tersebut sejauh ini menimbulkan kerusakan sangat besar dalam sejarah dan diyakini merupakan manifestasi dari cyber-terrorism. Berdasarkan prakiraan, virus "I Love You" dapat merasuki 10 juta komputer dalam jaringan dunia dan menimbulkan kerugian finansial yang besar pada jaringan komputer di Malaysia, Jerman, Belgia, Perancis, Belanda, Swedia, Hongkong, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Virus ini menyebabkan ATM-ATM di Belgia tak berfungsi beberapa waktu, mengganggu sistem komunikasi internal Majelis Perwakilan Rendah (The House of Common) di Inggris, dan menghilangkan sistem surat elektronik (e-mail) pada Kongres Amerika Serikat. Di samping itu, orang-orang yang pintar menguasai teknologi mampu masuk ke jaringan sistem komputer dan memasang alat pendengar rahasia menggunakan Internet. Kecanggihan teknologi ini menjadi semacam kegiatan spionase. Peserta sidang sepakat, untuk mengantisipasi berkembangnya ancaman cyber crime, setiap negara anggota Aseanapol berkoordinasi dengan kalangan legislatif pembuat undang-undang (UU) agar merumuskan UU E-Commerce yang sesuai standar PBB. UU ini akan membantu para penegak hukum melakukan pencegahan dan aksi proaktif melawan atau menekan penyebaran kejahatan ini. Kerja sama regional antarnegara anggota ASEAN dalam upaya melawan cyber crime tetap dilakukan melalui pertukaran informasi, termasuk informasi teknik dan program-program/software komputer. >newarea 1<>

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Senin, 13 Juni 2005 WACANA Dilema Pembelajaran Teknologi Informasi Oleh: M Hendy Nugroho PERKEMBANGAN telekomunikasi, media, dan informatika (telematika) yang sedang booming akhir-akhir ini, mendapat sambutan positif di masyarakat. Perkembangan telematika tidak hanya disambut dan dinikmati oleh kalangan bisnis (yang kemudian dikenal istilah e-bussiness) maupun pemerintahan yang (belakangan populer dengan istilah e-government dan e-parlianment), tetapi juga telah merambah dalam dunia pendidikan. Perkembangan telematika dalam dunia pendidikan direspons oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan memasukkan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk beluk teknologi informasi dan komunikasi, terutama di jenjang pendidikan menengah. Adanya respons ini menunjukkan bahwa Departemen Pendidikan Nasional memperhatikan perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang sedang mengalami kemajuan pesat. Dengan kebijakan ini diharapkan siswa memiliki bekal kemampuan untuk mengenal, memahami, dan berinteraksi dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi, sehingga kelak pada saat lulus tidak buta sama sekali dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang ada di masyarakat. Pada jenjang sekolah menengah, pelajaran tentang teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah materi intrakurikuler wajib. Di SMP dan SMA, materi teknologi informasi dan komunikasi dimuat dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sedangkan pada SMK disebut dengan mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Pada jenjang SMK, materi teknologi informasi dan komunikasi bahkan telah dijadikan sebuah bidang keahlian tersendiri, yaitu bidang keahlian teknolagi informasi dan komunikasi yang memiliki 4 program keahlian yaitu: rekayasa perangkat lunak, teknik komputer dan jaringan, multimedia, dan teknik radio dan kepenyiaran. Karakteristik Materi teknologi informasi dan komunikasi yang dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah menengah memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Hal ini karena pada umumnya materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah (SMP dan SMA) berupa materi sains, sedangkan materi dalam teknologi informasi dan komunikasi berkaitan erat dengan teknologi. Ada perbedaan mendasar antara sains (ilmu pengetahuan murni) dengan terapannya, terutama dalam bidang teknologi. Pada dasarnya sains mengkaji sebuah objek berdasarkan ide maupun hakikatnya dan cederung bersifat statis. Sedangkan teknologi merupakan penerapan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh manusia. Proses pembelajaran yang berkaitan dengan perangkat teknologi diperlukan kegiatan praktik langsung pada objek kajian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran teori. Kegiatan praktik diperlukan dalam rangka mempersempit jarak antara teori dengan keadaan di lapangan. Tuntutan Pembicaraan tentang teknologi tidak akan lepas dari perkembangannya yang sedemikian pesat, mengingat teknologi merupakan aplikasi dari sains. Perkembangan teknologi berlangsung dalam hitungan jam, bahkan kurang dari satuan waktu tersebut. Setiap saat manusia berusaha menemukan hal baru dari sebuah teknologi yang telah ada, baik dengan menemukan hal baru, memperbaharui maupun mengembangkan yang telah ada. Demikian halnya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dirasakan cukup pesat di awal abad 21 ini. Sebut saja penemuan berbagai perangkat keras teknologi informasi mulai dari komputer dan peripheralnya, handphone, internet, PDA, kamera, dan sebagainya, yang setiap saat terus berkembang dengan bentuk, model, dan kemampuan baru. Begitu juga dengan perkembangan perangkat lunak yang setiap saat dihasilkan dari perusahaan-perusahaan perangkat lunak maupun perorangan. Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung penggunaan perangkat keras dalam membantu tugas-tugas manusia semakin hari menjadi semakin banyak dan beragam. Setiap vendor (produsen) berlomba-lomba menawarkan keunggulan produk barunya. Produk teknologi yang dirasa begitu canggih pada hari ini, boleh jadi akan tertinggal dengan temuan teknologi baru dalam beberapa hari kemudian. Kurikulum teknologi informasi dan komunikasi di sekolah pada dasarnya berisi standar kompetensi dasar pengenalan dunia teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran ini dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing, namun tetap diharapkan agar materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan di lapangan. Sebab tujuan kurikulum tidak akan dicapai jika materi-materi yang diberikan tidak dapat diterapkan atau tidak sesuai dengan kondisi yang sedang berkembang di masyarakat. Materi yang terdapat dalam kurikulum teknologi informasi dan komunikasi memang tidak secara tegas menyebut produk vendor tertentu sebagai standar teknologi yang diajarkan di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menghindari monopoli produk dari sebuah vendor tertentu. Kewenangan guru dalam memilih dan menyampaikan materi sangat menentukan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, kurikulum teknologi informasi dan komunikasi di sekolah menuntut adanya kesesuaian antara situasi dan kondisi yang ada dalam masyarakat maupun industri (sebagai pengguna jasa lulusan sekolah) dengan materi pembelajaran yang diberikan di sekolah, sehingga pada akhirnya materi yang diajarkan di sekolah benar-benar dapat diterapkan di lapangan, tidak hanya sekadar bekal teori yang sulit untuk diterapkan. Masalah Tuntutan yang harus dilaksanakan oleh guru dan sekolah dalam pelaksanaan proses pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi menghadapi berbagai kendala yang tidak sederhana. Masalah utama yang seringkali dihadapi oleh pihak sekolah dan guru adalah keterbatasan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya perangkat. Kemampuan setiap sekolah untuk memiliki perangkat teknologi informasi dan komunikasi tidak sama. Diakui atau tidak, tidak semua sekolah memilik. kemampuan -dan kemauan- untuk mengadakan peralatan teknologi informasi dan komunikasi. Ada sekolah yang mampu membangun beberapa ruang laboratorium komputer yang memiliki sejumlah komputer dengan spesifikasi tinggi, berbasis jaringan dan multimedia dilengkapi dengan kamera digital. handycam, LCD, bahkan akses internet 24 jam. Tetapi masih hanyak sekolah yang tidak memiliki kemampuan sebaik itu. Mungkin masih ada juga sekolah yang hanya memiliki dua buah personal komputer, itu pun ada di ruang kepala sekolah dan tata usaha, sedangkan untuk pembelajarannya, guru hanya menerangkan sebagaimana halnya pelajaran lain tanpa kegiatan praktik. Kendala lain yang dihadapi adalah kemampuan sekolah untuk melakukan perawatan dan upgrade secara kontinyu perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang telah dimilikinya. Masih banyak pandangan yang menyatakan bahwa sebuah perangkat keras teknologi informasi mampu digunakan selama bertahun-tahun, tergantung pada merk dan produsennya. Padahal tidak demikian, selain tuntutan perkembangan, penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki batas kemampuan. Selain kendala dari pihak sekolah, kendala lain adalah belum adanya lembaga pendidikan yang secara khusus mendidik calon tenaga kependidikan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.. Pada umumnya yang terjadi sekarang adalah sebagian besar guru yang ditugaskan mengajar materi teknologi informasi dan komunikasi adalah guru yang 'dianggap' memiliki kemampuan tersebut. Kalau parameter tersebut yang dijadikan pegangan, maka interpretasi guru dalam memahami tuntutan kurikulum untuk diajarkan kepada siswa tidak akan sama. Sebab guru tersebut tidak secara khusus belajar mengenai dunia teknologi informasi dan komunikasi, melainkan belajar secara otodidak dengan cara dan teknik masing-masing. Masih agak lumayan jika guru yang ada merupakan lulusan dari jurusan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian menempuh pendidikan kecakapan mengajar (akta mengajar) maupun guru yang benar-benar memiliki pengalaman di bidang tersebut yang memahami falsafah pengajaran teknologi informasi dan komunikasi. Tetapi kalau guru yang buta sama sekali dengan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian 'dipaksa' mengajar materi tersebut, tentu akan sangat merugikan siswa. Dilema Tuntutan yang harus dilaksanakan memang tidak sebanding dengan banyaknya masalah yang harus dihadapi. Kurikulum telah dibuat ideal sedemikian rupa, sehingga diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan. Akan tetapi di sisi lain, kondisi di lapangan masih memerlukan perhatian dan penanganan serius terhadap keterlaksanaan maupun ketercapaian tujuan kurikulum. Hal ini menjadi dilema tersendiri bagi dunia pendidikan. Mahalnya biaya mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi saat ini tidak lepas dari 'status' bangsa Indonesia yang masih merupakan negara berkembang, negara konsumen, negara importir dan sebutan lain yang intinya menjadikan bangsa Indonesia sebagai subjek teknologi bangsa-bangsa lain. Meskipun sebagian pemerhati telematika Indonesia telah berupaya mengembangkan dunia telematika di dalam negeri, seperti mengembangkan perangkat lunak open source, namun tetap saja belum menjadi solusi yang aptimal. Pemerintah hendaknya berusaha menggandeng perusahaan yang merupakan vendor perangkat keras maupun perangkat lunak untuk memiliki kepedulian terhadap dunia pendidian dengan menjual produk dengan harga yang dapat dijangkau dunia pendidikan maupun dengan menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru terhadap produk yang dihasilkan. Pada akhirnya toh perusahaan tersebut juga yang akan diuntungkan, baik dalam hal promosi maupun penggunaan. Diakui atau tidak, sekolah merupakan celah efektif untuk mempromosikan sebuah produk teknologi informasi dan komunikasi. Terlepas dari segala permasalahan yang ada, langkah pemerintah (dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional) yang berani mengambil risiko untuk membuka mata bagi generasi muda terhadap teknologi informasi dan komunikasi patut dihargai dan mendapat dukungan dari semua pihak. Hal ini sebagai salah satu upaya menangkal secara dini isu tentang kesenjangan digital bagi bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain di dunia. Jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi bangsa Indonesia akan bangkit dari ketertinggalan dari bangsa lainnya. (24) -M Hendy Nugroho SPd, guru SMK N 1 Kendal.



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jumat, 3 Mei 2002 TEKNOLOGI INFORMASI Kompas/rene l pattiradjawane Beda Teknologi - Dalam mengembangkan prosesornya yang terbaru, Intel dengan Pentium 4 berteknologi 0,13 mikron (kiri) menjalankan sebuah semangat untuk menjadikan teknologi lebih responsif terhadap kebutuhan manusia. Sebagai penemu mikroprosesor pertama di dunia, prosesor yang ada di pasaran sekarang berkecepatan 2,4 GHz dan yang sudah selesai melalui tahap uji coba lab mempunyai kecepatan 3 GHz. Menggunakan arsitektur yang disebut Intel NetBurst, prosesor Pentium 4 menjanjikan pemrosesan data-data digital dengan kinerja yang lebih tinggi. Dan dibanding dengan sebelumnya, prosesor Intel yang tersedia di pasaran sekarang jauh lebih murah dan mempunyai siklus waktu yang lebih pendek. Sedangkan prosesor AMD (kanan) yang sebelumnya diberi nama sandi Palomino, menggunakan arsitektur teknologi yang disebut sebagai Quantispeed yang dijanjikan menghasilkan kinerja 25 persen lebih baik dibanding prosesor saingannya yang ada di pasaran dalam aplikasi. Prosesor Athlon XP ini juga menambah 25 jenis instruksi baru, serta mempercepat kinerja 3D bagi aplikasi media digital seperti foto, video, dan audio. Berbeda dengan prosesor Intel yang menggunakan kecepatan sebagai identifikasi produknya, AMD menggunakan penomoran seperti 1800+, 1700+, 1600+, dan sebagainya yang tidak mengacu pada kecepatan yang umum dikenal sebagai clock speed. Kompas/rene l pattiradjawane Bersaing - Prosesor yang ada di pasaran sekarang ini hanya didominasi oleh dua perusahaan, Intel Corporation dengan prosesor terbarunya Pentium 4 menggunakan teknologi 0,13 mikron berkecepatan 2.200 MHz (kiri) dan AMD (Advance Micro Devices) dengan prosesor AMD Athlon XP dengan kecepatan 1.800 MHz. Kedua perusahaan ini terus bersaing dengan menampilkan berbagai mikroprosesor baru lebih kurang setiap dua bulan sekali. Prosesor Intel dan AMD yang sekarang ada, sama-sama menawarkan kemampuan memproses berbagai data digital, baik untuk kepentingan media digital, permainan 3D, meningkatkan produktivitas kantor, serta memperbaiki kemampuan menyeluruh berbagai komputer yang ada di pasaran sekarang ini. Kompas/rene l pattiradjawane Efisiensi - Salah satu kemajuan penting dalam teknologi prosesor adalah ukurannya yang semakin kecil tapi sebaliknya menghasilkan kemampuan kinerja pengolahan data yang berlipat. Pada prosesor Pentium 4, yang disebut sebagai teknologi 0,13 mikron sebagai terminologi referensi manufaktur, di mana ukuran sebuah prosesor sangat terkait erat dengan kecepatan prosesor itu sendiri serta kebutuhan tenaga listrik yang dikonsumsi. Teknologi 0,13 mikro Pentium 4 sekarang ini memiliki fitur yang paling kecil dalam proses manufaktur dalam skala besar, di mana teknologi ini menghasilkan kecepatan yang berlipat ganda dan membutuhkan tenaga listrik yang lebih kecil. Penggunaan teknologi ini pada komputer laptop atau notebook, dan bahkan pada peningkatan teknologi prosesor yang digunakan pada komputer saku (Personal Digital Assistant), prosesor ini memperpanjang masa pakai berbagai komputer bergerak yang pada umumnya sekarang cenderung juga mengecil, ringan, mengonsumsi sedikit baterai namun bertenaga setara dengan komputer PC. Sedangkan prosesor AMD Athlon XP menetapkan persyaratan kinerja prosesor yang ada di pasaran sekarang, yaitu apa yang disebut sebagai instructions per clock cycle (IPC) yang merupakan jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan oleh sebuah prosesor pada clock cycle yang ditetapkan. Penentuan kinerja lainnya adalah yang dikenal selama ini sebagai clock speed atau frekuensi yang dihitung berdasarkan megahertz atau gigahertz. Pada umumnya, IPC pada berbagai prosesor komputer adalah sama, sehingga clock speed selalu dijadikan patokan untuk menentukan kemampuan. Perkembangan teknologi prosesor kemudian mengisyaratkan hal lain, IPC menjadi sesuatu yang berbeda dengan kemampuan komputasi prosesor, sehingga kinerja prosesor ditentukan oleh IPC dan frekuensi tadi. Teknologi arsitektur Quantispeed yang digunakan pada AMD Athlon XP disebutkan mempunyai kemampuan untuk mengimbangi secara optimum hasil yang dicapai pada tingkat IPC maupun frekuensi dalam kinerja berbagai aplikasi komputer PC sekarang ini. Kompas/rene l pattiradjawane Menyatu - Perkembangan teknologi digitalisasi yang tampaknya tidak memiliki ujungnya ini pun akhirnya menghadirkan berbagai jenis produk yang tidak terbayangkan sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada teknologi motherboard, perangkat paling esensial dalam komputer PC, yang mulai menyatukan berbagai fungsi multimedia menjadi sebuah kesatuan. Produk all-in-one seperti motherboard buatan Asus seri A7N266-E ini selain memiliki berbagai fitur motherbiard pada umumnya, untuk pertama kali memperkenalkan terintegrasinya kemampuan audi-video menjadi satu. Pengembangan teknologi ini, dengan menggunakan chipset buatan nVidia nForce 420-D ini, dimaksudkan untuk memacu kinerja 3D, khususnya dalam permainan berbagai video game. Mereka yang menggunakan motherboard buatan Asus yang menyatukan seluruh keperluan digitalisasi audio maupun video ini, tidak perlu lagi secara terpisah membeli perlengkapan tambahan lainnya. Artinya, komputer PC masa depan pun akan menjadi lebih murah, lebih tinggi dalam kinerja, serta menghasilkan kualitas audio Dolby Digital yang sering didengar di dalam ruangan bioskop ketika menyasikan film layar lebar. Kompas/rene l pattiradjawane CANON BARU - Kamera digital dari sekarang sampai 1-2 tahun ke depan akan menyemarakkan pasaran teknologi digital yang memang akan lebih mengarah pada sebuah kondisi di mana interaksi kita dengan digitalisasi akan lebih dalam, lebih realistik, serta lebih bersahabat. Kamera digital seperti Canon PowerShot G2 ini adalah salah satu contohnya. Elemen-elemen gambar dalam kamera digital sekarang digantikan dengan sinyal-sinyal elektronik untuk mereka gambar sebagai sebuah data digital ke dalam berbagai perangkat penyimpanan digital seperti memory card. Canon G2 yang terbaru ini selain menghasilkan 4 megapiksel CCD yang menyajikan gambar-gambar berkualitas, sehingga tidak ada bedanya dengan kamera konvensional dalam teknologi SLR 35 mm. Canon G2 ini dilengkapi dengan lensa zoom optik berukuran f/2,0-2,5 serta bisa memperbesar sampai 3,6 kali pada posisi zoom digital yang memberikan faktor peningkatan 11 kali pada gambar dalam kondisi pencahayaan apa pun. Persaingan kamera digital memang menjadi menarik untuk disimak lebih lanjut, khususnya memperhatikan bagaimana perusahaan-perusahaan yang memang sudah lama bergerak dan mengembangkan teknologi kamera, menyesuaikan dan mengembangkan diri dalam dunia digital sekarang ini. Kompas/rene l pattiradjawane Pemain Baru - Salah satu sisi terpenting dalam perkembangan teknologi digitalisasi sekarang ini adalah munculnya berbagai permainan digital, baik yang menggunakan komputer PC maupun menggunakan konsul video game seperti yang selama ini dikenal menguasai pangsa pasar dengan keuntungan milyaran dollar AS. Selain Sony dengan Play Station yang menguasai pasaran konsol video game di dunia sekarang ini, muncul pemain baru yang menghasilkan konsol permainan baru yang disebut Xbox buatan Microsoft Corporation. Xbox adalah sebuah sistem masa depan video game yang menurut Microsoft, raksasa perangkat lunak yang menguasai lebih dari 90 persen sistem operasi komputer PC yang ada di dunia sekarang ini, akan mengantar para pemainnya ke sebuah pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dari sisi teknologi, Xbox memberikan kekuatan kepada para pembuat game, disebut juga sebagai game artists, sebuah teknologi untuk memenuhi visi kreatif mereka untuk menghasilkan berbagai jenis permainan yang mengaburkan perbedaan garis pemisah dunia fantasi dan dunia nyata. Selain untuk memainkan video game, Xbox juga mempunyai kemampuan untuk memutar film-film layar lebar DVD, konektor multisinyal audio-video untuk dihubungkan dengan televisi maupun sistem home theatre, sebuah saluran ethernet untuk memainkan game secara online di jaringan Internet, menggunakan unit pemrosesan grafik buatan nVidia (http://www.nvidia.com) dengan penampilan kinerja grafik lebih baik dan lebih nyata, menggunakan prosesor Intel berkecepatan 733 MHz, serta dilengkapi dengan harddisk yang memungkinkan penggunanya menyimpan berbagai informasi permainan yang dijalankan. Kompas/rene l pattiradjawane Jaringan Nirkabel - Teknologi nirkabel akan terus berkembang walaupun di Indonesia sekarang ini aturan tentang penggunaannya menjadi tidak jelas, dan bahkan dilarang penggunaannya oleh Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi belum lama ini. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini memang sangat mengandalkan pada infrastruktur jaringan yang semakin hari menjadi lebih kompleks, dan untuk kondisi geografi seperti Indonesia yang tidak memiliki penataan sistem jaringan data digital yang jelas maupun keadaan lingkungan alamnya dengan kontur Bumi yang berbeda dengan negara lain, teknologi nirkabel menjadi alternatif untuk memastikan keikutsertaan kita sebagai individu maupun perusahaan tetap terkoneksi ke dalam dunia jaringan digital masa depan. Pilihan teknologi nirkabel pun tampaknya akan mengarah pada sebuah kondisi yang sama dengan berbagai produk teknologi digital lainnya, mulai dari ponsel dengan Bluetooth sampai ke komputer PC dalam berbagai skala dan ukuran. Berbagai perangkat nirkabel, seperti produk Linksys ini, menjadi peralatan yang akhirnya setara dengan kebutuhan kita untuk membawa ponsel, SIM card, PDA, dan sejenisnya. kompas/rene l pattiradjawane Penyimpanan - Semakin cepat akses data pada berbagai jaringan, khususnya jaringan Internet, semakin besar orang untuk memiliki berbagai data digital di dalam komputernya. Perkembangan multimedia sekarang ini memang mengisyaratkan semakin banyak data yang dikumpulkan, mulai dari berbagai file untuk keperluan kantor sampai gambar-gambar foto digital yang dihasilkan oleh berbagai medium digital. Pada titik tertentu, orang pun merasa perlu untuk menyimpan data-datanya ke dalam perangkat lain, khususnya medium digital yang mudah di bawa ke mana-mana. Perkembangan teknologi penyimpanan pun sekarang ini maju dengan pesat menawarkan teknologi terbaru dengan kecepatan penyimpanan yang belum kita rasakan sebelumnya, seperti produk Asus CRW-4012A yang merekam data-data digital dengan kecepatan 40 kali menulis (atas), Yamaha CRW3200 dengan kecepatan perekaman 24 kali, dan Lite-On It dengan model LTR-40125S (kiri bawah) yang juga mempunyai kemampuan untuk merekam 40 kali yang menggunakan teknologi yang disebut sebagai SMART-X. Selain itu, perkembangan teknologi cakram data digital yang juga penting adalah perkembangan teknologi DVD pada produk macam Lite-On It LTD-163D yang menghasilkan teknologi pemutaran film-film video DVD dengan kecepatan tinggi 16 kali. kompas/rene l pattiradjawane Pilihan "Tikus" - Secara harfiah maupun dilihat dari bentuknya, memang perangkat digital ini pada awalnya menyerupai hewan tikus. Perangkat yang biasa disebut "mouse" ini pun mengalami berbagai evolusi dan berubah bentuk berbagai ragam. Pilihan yang tersedia pun macam-macam, mulai dari yang paling sederhana sampai dengan berbagai tombol dan menggunakan bola yang menjadi penggerak penunjuk arah pada layar monitor komputer PC. Ada yang menggunakan kabel dan memanfaatkan saluran USB (Universal Serial Bus) yang mampu membawa informasi data penggerak tangan pengguna"mouse" ini lebih cepat dan akurat ke komputer PC. Ada juga yang nirkabel menggunakan teknologi frekuensi radio. Lainnya mencoba untuk mempertahankan kebiasaan orang untuk menggunakan alat bantu tulis, dengan menampilkan bentuk alat tulis yang tidak hanya digunakan untuk alat tunjuk di monitor tapi juga menghasilkan gambar-gambar digital. kompas/rene l pattiradjawane Perangkat Grafik Realistik - Kecepatan prosesor dan kemajuan teknologi perangkat lainnya mungkin tidak akan ada artinya kalau tidak disertai kemampuan pemrosesan grafik yang prima. Perangkat video grafik yang ada di pasaran sekarang ini banyak ragam dan pilihan, termasuk di antaranya Asus V7460 Ultra yang menggunakan prosesor tercepat yang ada sekarang ini GeForce4 Ti 4600. Dengan kecepatan clock speed mencapai 300 MHz dan digabung dengan DDR SDRAM sebesar 128 MB, perangkat video grafik ini mampu merekayasa animasi maupun perhitungan geometri yang paling rumit. Di sisi lain, perangkat video grafik yang ada di pasaran sekarang ini pun memulai sebuah era penggunaan monitor LCD berlayar tipis, dan bisa digunakan untuk dua monitor secara bersamaan yang memperluas pandangan pengguna komputer PC untuk berbagai keperluan.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Januari 6th, 2007 pada 6:19 am (Sejarah Komputer) Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejah dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik. Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanjaan, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang mennghubungkan berbagai tempat di dunia. Bagaimanapun juga alat pengolah data dari sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam 4 golongan besar. 1. Peralatan manual: yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia 2. Peralatan Mekanik: yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual 3. Peralatan Mekanik Elektronik: Peralatan mekanik yang digerakkan oleh secara otomatis oleh motor elektronik 4. Peralatan Elektronik: Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang sejarah komputer dari masa ke masa, terutama alat pengolah data pada golongan 2, 3, dan 4. Klasifikasi komputer berdasarkan Generasi juga akan dibahas secara lengkap pada tulisan ini. ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIK Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini, dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuh rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya. Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbataas untuk melakukan penjumlahan. Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya. Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal. Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seoarng profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika:mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan differensil. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis. Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Anlytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dlam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya. Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, desain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut. Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus. Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dpat ditekan secara drastis. Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualny ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger. Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembac kartu perforasi untuk usaha bisnis. Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dgn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960. Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat p enemuan baru lainnya. Vannevar Bush (1890- 1974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan. KOMPUTER GENERASI PERTAMA Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali. Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna (general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir. Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks. Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dn John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I. Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuh memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut. Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952. Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dn silinder magnetik untuk penyimpanan data. KOMPUTER GENERASI KEDUA Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner. Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program. Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secaa luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan. Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapa tmencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini. KOMPUTER GENERASI KETIGA Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chiptunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer. KOMPUTER GENERASI KEEMPAT Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal. Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dn mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop). IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse. Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputerkomputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar. KOMPUTER GENERASI KELIMA Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri. Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhan. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertia manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung. Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi. Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil. sumber : Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com